
Ilustrasi: Freepik
Oleh: Rizky Tauhid Amalia*
Di bawah langit petang yang membisu,
aku sendiri, terperangkap dalam dunia yang fana.
Awan berbisik pilu, menyelimuti kalbuku yang terluka.
Kucari jawaban dalam keramaian,
fatamorgana yang selalu jadi jawaban.
Tuhan, jadikan aku pelita,
melindungiku dalam sudut gelapnya bahaya,
saat keputusasaan menghimpit jiwa.
Namun, terkadang aku ragu,
memandang bintang-bintang seperti ilusi,
seolah berbisik, “jangan menyerah.”
Dalam sunyi malam, kucari jati diri.
Bayangan samar, menari antara ada dan tiada.
Siapakah aku? Apa peranku?
Tersesat dalam lorong kehidupan.
Tuhan, berikan petunjuk-Mu.
Genggam tanganku dalam setiap langkah-Mu.
Berikan sinar-Mu, tuk menerangi muaraku.
Menuntun cahaya dalam kegelapanku.
Meski ketidakjelasan selalu menyelubungi diriku,
aku percaya Engkau selalu ada untuk mengulurkan tangan-Mu.
Hingga tiba pada saatnya jati diri ini terungkap karena naungan-Mu.
*Penulis merupakan mahasiswa Tasawuf dan psikoterapi 2023 serta anggota magang LPM Suaka*