Infografik

Kekerasan Terhadap Aksi Solidaritas Mahasiswa Untuk Palestina

 

 

SUAKAONLINE.COM, Infografis – Sejak meletusnya konflik antara Israel dan Palestina pada Oktober 2023 lalu, sejumlah mahasiswa di seluruh penjuru dunia melakukan unjuk rasa untuk mengecam kekerasan yang dilakukan Israel terhadap orang-orang Palestina. Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) menyebutkan bahwa dari Oktober 2023 hingga saat ini, konflik tersebut menelan sebanyak 38.000 korban tewas sedangkan 92.000 lainnya mengalami luka-luka. 

Aksi pertama kali dipelopori oleh mahasiswa Universitas Columbia di Amerika Serikat (AS) yang membangun tenda untuk bermukim di wilayah kampus, atau disebut juga dengan “Perkemahan Pro-Palestina”. Mahasiswa Columbia menuntut agar kampus menjual kepemilikan saham di Google karena memiliki keterikatan secara ekonomi dengan pemerintah Israel. 

Namun, pihak kampus dan aparat kepolisian justru menyambut aksi tersebut dengan kekerasan, hingga terjadi bentrok antara mahasiswa dengan petugas keamanan. Berdasarkan laporan dari ACLED (Armed Conflict Location and Even Data) menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 100 mahasiswa Universitas Columbia yang ditangkap buntut dari penyelenggaraan aksi tersebut. 

Penangkapan tersebut justru melahirkan gelombang baru yang semakin besar dari sebelumnya. ACLED mengungkapkan bahwa pada bulan Maret aksi mahasiswa di AS hanya mencapai 26 persen, tetapi sejak adanya penangkapan tersebut aksi semakin meningkat hingga mencapai 76 persen. Bahkan perguruan tinggi di penjuru dunia turut melakukan hal yang sama. 

Tidak hanya di Universitas Columbia, kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian juga terjadi di Universitas Emory. Polisi menggunakan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi untuk membubarkan aksi mahasiswa pro-Palestina dan melakukan penangkapan terhadap 28 orang. 

Melansir dari The Harvard Crimson, Universitas Harvard pun turut melakukan pembubaran, tetapi dengan cara yang berbeda. Kelompok The Harvard Out of Palestine (HOOP) di Harvard menghadapi tuntutan administratif dari pihak kampus. Sebanyak lima mahasiswa ditangguhkan dan 20 mahasiswa lainnya dalam masa percobaan karena turut berpartisipasi dalam aksi pro-Palestina. 

Terakhir, laporan dari New York Times mengakumulasikan sebanyak 3.100 mahasiswa di seluruh dunia ditahan karena menyuarakan pembebasan Palestina. Runtutan kekerasan tersebut mendapat perhatian Komisi Hak Asasi Manusia PBB, yang mengkritik tindakan aparat keamanan AS terhadap peserta aksi pro-Palestina di kampus-kampus, menyebut aksi mahasiswa sebagai bagian dari hak kebebasan berpendapat yang seharusnya dijamin oleh negara.

Peneliti: Ighna Karimah Nurnajah/Suaka

Sumber: pcbs.gov.ps, acleddata.com, thecrimson.com, nytimes.com.

Redaktur: Faiz Al Haq/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas