Kampusiana

LP2M: KKN 2021 Diselenggarakan dari Rumah

Dok. Suaka

SUAKAONLINE.COM – UIN SGD Bandung putuskan kuliah kerja nyata (KKN) tahun 2021 akan digelar dari rumah (DR) seperti tahun sebelumnya. Keputusan tersebut dikeluarkan setelah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN SGD Bandung melakukan konsultasi kepada sejumlah pihak yakni Kementrian Agama, Satgas  Covid-19 daerah, dan Satgas Covid-19 UIN SGD Bandung.

Hal ini disampaikan oleh Kepala LP2M Aep Kusnawan. “LP2M membuat kesimpulan bahwa sekarang masih dalam kondisi yang belum dipastikan keamanannya. Maka didahulukan keamanan dari pada keutamaan oleh karena itu akan diselenggarakan di rumah (lingkungan masing-masing),” jelasnya, Rabu (2/6/2021).

Dalam hal teknis, tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika terdapat peserta yang satu daerah maka dipersilahkan melakukan KKN secara bersamaan selama mengantongi izin dari satgas Covid-19 setempat. “Kalo kemarin dilakukan secara ketat, sekarang dipertimbangkan juga kalo misalnya ada teman-teman satu RW atau satu desa, asal aman. Boleh dilakukan secara bersama, kalo tidak ada izin dimohon untuk kembali ke rumah,” lanjutnya.

Untuk alur pendaftaran pun masih sama seperti tahun sebelumnya. Hanya saja LP2M belum mengumumkan karena ada beberapa yang hal masih perlu dibahas. Selain itu, LP2M akan melakukan sosialisasi melalui website dan humas jurusan untuk menyampaikan agenda KKN kepada mahasiswa angkatan 2018.

Aep menyampaikan pendaftaran KKN akan dibuka pada akhir bulan dan pelaksanaan digelar bulan Agustus. “Bulan Agustus dilakukan selama sebulan, alur pendaftaran dilakukan bulan Juni tanggalnya masih dipersiapkan dari hasil workshop desain KKN yang akan di selenggarakan. Rencana agenda pendaftaran diperkirakan akhir Juni pelaksanaannya dilakukan Agustus,” tuturnya.

Meski KKN dilaksanakan dari rumah, LP2M optimis hal tersebut tidak mengurangi kualitas KKN. “Tergantung apa yang dijadikan tolak ukur. Kalo misalnya dikatakan pemunduran karena aspek kebiasaan bergerombol dan mengabdi kepada satu lokasi maka dikatakan mundur. Dari aspek pencapaian walaupun gak 100% ini menghasilkan karya-karya dan itu mengangkat ranking UIN, ada sumbangan diantaranya dari KKN,” ujar Aep.

Berbanding terbalik dengan mahasiswa Fakultas Sya’riah dan Hukum, Abdul Haris. Ia menilai kurang efektif jika KKN dilaksanakan dari rumah. “Kurang efektifnya dari segi ajakan ke warganya kurang didengar. Contohnya desa saya yang sudah maju mengakibatkan kita susah mencari solusi untuk desanya. Sedangkan masih banyak desa-desa yang kurang maju yang butuh campur tangan dari mahasiswa dan membuat desa yang tertinggal itu jadi maju karena adanya mahasiswa,” ungkapnya, Jumat (4/6/2021).

Haris mengaku belum mendapat informasi apapun dari jurusan perihal pelaksanaan KKN mendatang. Ia berharap KKN 2021 bisa dilaksanakan secara bersama-sama dengan terjun langsung ke luar daerah. “Saya milih kkn bersama-sama karena kita terjun langsung ke luar daerah. Lebih nyaman karena prakteknya langsung ke orang-orang yg belum dikenal dan orang-orang yang berbeda dari segi pemikiran menjadikan wawasan baru bagi kami,” tutupnya

Reporter         : Riziq Abdul Malik/Magang dan Karina Amartia/Magang

Redaktur        : Fuad Mutashim/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas