SUAKAONLINE.COM – Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke- 31, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Awal mengadakan berbagai rangkaian acara seperti pementasan teater, lomba membaca puisi dan pementasan seni lainnya. Acara tersebut berlangsung selama empat hari dari mulai tanggal 24 September hingga 27 September di Aula Adbjan Soelaeman UIN SGD Bandung
Pementasan teater hari pertama mengambil judul “Ben Go Tun” yang mengceritakan tentang bagaimana kondisi rakyat Indonesia pada zaman Presiden Soeharto dulu. Dimana mahasiswa, seniman hingga pahlawan pun ikut menyombongkan kemampuan mereka masing-masing dengan cara yang tidak pantas dilakukan. Dengan menghalalkan segala cara, seperti melakukan sogokan uang terhadap wartawan demi mendapatkan citra positif di mata masyarakat.
Hingga pada akhirnya semua kebohongan mereka terbongkar oleh orang gila yang mengaku bahwa dirinya adalah jendral. Dengan mudahnya kebohongan demi kebohongan diungkap sang jendral dengan gayanya yang tegas dan disegani banyak orang. Sutradara pementasan, Wildan Menjun mengungkapkan bahwa banyak yang ingin ia sampaikan kepada masyarakat terutama mahasiswa UIN SGD Bandung melalui pementasan ini.
“Itu sebenernya diakhir kan terungkap ya sama orang gila. Nah itu saya ingin mahasiswa tau bahwa dulu itu sikap pejuang negara seperti itu. Mereka mengkritik pemerintah yang otoriter dan kejam, bisa dilihat dari cara hansip memukul kan itu keras ya. Semoga penonton ga cuma ketawa aja, tapi bisa menangkap pesannya.” Jelasnya. Senin, (24/09/2018).
Wildan juga menjelaskan perihal pemilihan proses pemilihan naskah ini dipilih dengan seleksi yang dilakukan oleh panitia dan sutradara. Tidak ada pesan khusus yang ingin disampaikan dan berkaitan pula dengan usia Teater Awal. Tapi naskah ini dinilai sesuai dengan situasi dan kondisi mahasiswa saat ini yang mulai menyombongkan diri dengan intelektualitas yang mereka miliki. Padahal menurutnya, itu tidak pantas dilakukan oleh seorang mahasiswa yang hanya mengutamakan idealisme mereka sendiri.
Penulis naskah juga jadi bahan pertimbangan pemilihan naskah. Penulis naskah Ben Go Tun, Saini KM dinilai memiliki jiwa seniman yang tinggi dan cukup mengenal permasalaan zaman dulu yang dituangkannya ke dalam naskah. Ia hidup dizaman itu dulu, secara otomatis naskah menjadi arsip pribadinya yang dikolaborasikan dengan seni.
Dalam sambutannya diakhir pementasan, Saini sangat menghargai para aktor karena mereka bermain baik. “Saya liat mereka sudah bagus, sudah banyak ekspresi wajah yang membuat saya kagum. Namun bagus saja gak cukup, pesan dibaliknya juga harus tersampaikan dengan bagus pula.” Ungkapnya.
Reporter : Lia Kamilah
Redaktur : Muhamad Emiriza