Lintas Kampus

Mojang Jajaka Alit, Upaya Lestarikan Budaya Sunda

Mojang  Jajaka  Pinilih Alit Bandung  2016, Yohanna FL Larosa dan Fauzan Noor Rahman (tengah pegang trophi) sedang berfoto bersama usai menerima piala penghargaan, Minggu (20/3/2016) di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda Jalan Peta No. 209 Kota Bandung. (Delvia Yosa Amanda/ Magang).

Mojang Jajaka Pinilih Alit Bandung 2016, Yohanna FL Larosa dan Fauzan Noor Rahman (tengah pegang trophi) sedang berfoto bersama usai menerima piala penghargaan, Minggu (20/3/2016) di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda Jalan Peta No. 209 Kota Bandung. (Delvia Yosa Amanda/ Magang).

SUAKAONLINE.COM— Guna menanamkan budaya sunda kepada anak-anak, Paguyuban Mojang Jajaka Kota Bandung menggelar Pasanggiri Mojang Jajaka Alit Bandung 2016 yang bertajuk “Senandika Dongeng Sunda”. Perhelatan tersebut di selenggarakan di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Jalan Peta No. 209 Kota Bandung, Minggu (20/3/2016). Selanjutnya, peserta di ikuti oleh siswa-siswi tingkat Sekolah dasar (SD) Se- Bandung Raya dan sekitarnya.

Ketua pelaksana acara, Bangkit Nur, mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan Pasanggiri Mojang Jajaka Alit Bandung 2016 adalah sebagai wadah agar anak-anak tetap mengingat  permainan tradisional, kesenian, dan bahasa sunda di era modern saat ini. “Peserta tidak hanya dari bandung melainkan dari luar Bandung pun ada, seperti  Depok ,” ujar Bangkit.

Bangkit menjelaskan, para peserta telah mengikuti beberapa rangkaian. Diantaranya pendaftaran, penyisihan, pembekalan, dan yang terakhir adalah Grand Final.  Peserta yang telah mendaftar sebanyak lebih dari 100 peserta. Lalu pada babak penyisihan dipilih menjadi 24 finalis yang berhak mengikuti grand final dan mendapatkan sesi tanya jawab oleh beberapa dewan juri.

Salah satu juri, Frisca Clarissa, yang juga merupakan Putri Bunga Nusantara 2011 berharap agar anak- anak tidak hanya berprestasi di lingkungan sekolah, tetapi anak juga harus berprestasi diluar lingkungan sekolah. Selain itu, anak-anak mampu membagi ilmu dan pengetahuan dengan teman-teman lainnya seputar seni, bahasa sunda, dan kebudayaan lainnya.

Selaku orang tua peserta, Indah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ajang melatih mental anak, dan agar anak memiliki sikap berkompetisi, berani, dan bersosialisasi di lingkungan sekitar. “Kegiatan ini  sebagai wadah agar anak selalu berkegiatan positif,” tutur Indah.

Berdasarkan pantauan Suaka Mojang Jajaka Pinilih Alit Bandung 2016 diraih oleh Yohanna FL Larosa dan Fauzan Noor Rahman. Jajaka Pinilih Alit mengatakan ia merasa senang karena  banyak mendapatkan pelajaran tentang kebudayan sunda, baik itu dari segi permainan tradisional dan kesenian. “Saya ingin agar teman-teman bisa mencintai kebudayaan sunda khususnya bahasa sunda,” tutur Fauzan.

Reporter : Delvia Yosa Amanda/ Magang

Redaktur : Edi Prasetyo

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas