SUAKAONLINE.COM—Musyawarah Himpunan Mahasiswa (Muhima) ke-III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang digelar pada Sabtu (23/5/2015), berlangsung ricuh. Muhima FISIP merupakan acara yang dilaksanakan guna membentuk jajaran kepengurusan Senat Mahasiswa Fakultas yang baru. Acara yang dilaksanakan di Ruang Sidang FISIP tersebut mulai memanas saat membahas Landasan Tata Tertib.
Terjadi perbedaan pendapat mengenai digunakan atau tidaknya SK Dirjen No. 1741 tahun 2013 tentang penetapan pedoman umum organisasi kemahasiswaan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Hal ini diungkapkan oleh Ketua Senat FISIP, Ivan Latifan Fadilla ketika ditemui di depan gedung FISIP.
Menurut Ivan, SK Dirjen No. 1741 tahun 2013 itu merupakan kebijakan yang legitimasi hukumnya sudah sangat kuat dan ideal, serta telah digunakan di beberapa PTAIN di Indonesia. “Contohnya UIN Jakarta yang sudah ada DEMA-F dan SEMA-F. Disini kita akan ada penyesuaian draft ke SK Dirjen tesebut. Namun ini belum keputusan mutlak, karena ini bisa diubah kembali tergantung musyawarah himpunan mahasiswa,” ujar Ivan, Selasa (26/5/2015).
Ivan juga memaparkan bahwa kericuhan diawali oleh delegasi dari Jurusan Sosiologi yang mulai menendang kursi. Hal ini kemudian diikuti oleh delegasi-delegasi yang lain. “Terjadi perdebatan yang cukup panas waktu itu. Adu argumentasi juga dari beberpa pihak,” tambah Ivan.
Dekan FISIP, Sahya Anggara tidak menampik adanya kericuhan ini. Menurutnya, kericuhan timbul akibat adanya perbedaan pendapat dari dua kubu pendukung para calon. Ia juga mengakui bahwa ada beberapa fasilitas yang rusak saat kericuhan berlangsung seperti piring, gelas dan meja. “Itu saya anggap kekhilafan anak, kita selesaikan secara kekeluargaan,” ungkap Sahya saat ditemui di kantornya gedung FISIP lantai 2, Rabu (27/5/2014).
Sahya mengaku sudah memanggil oknum-oknum yang terlibat dalam kericuhan dan memberikan peringatan. Ia menghimbau agar ke depannya, para calon tidak mementingkan kepentingan pribadi melainkan mengedepankan kepentingan bersama, khususnya kepentingan FISIP. “Jangan ada blok-blokan semacam itu. Bendera kita kan satu, bendera FISIP,” tegas Sahya.
Baik Ivan maupun Sahya mengatakan bahwa Muhima FISIP akan dilanjutkan secepatnya. Namun, belum ada kepastian mengenai waktu dan tempat pelaksanaannya. “Ya, akan kita lanjutkan secepatnya. Tapi waktunya belum pasti kapan,” pungkas Ivan.
Reporter : Azzah Mahmudah, Edi Prasetyo
Redaktur : Isthiqonita