Kampusiana

Neo Srikandi Jurnalistik Mendobrak Kreatifitas

 

Seminar Hari Kartini

(sumber:  jurnalposonline.com)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurnalistik menggelar talkshow bertajuk “Neo Srikandi Jurnalistik Power of Women” di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Rabu (23/4).  Talkshow yang masih bagian dari rangkaian acara Jurnalistik Fair 2014 diadakan dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.  Acara ini menghadirkan Citra Mustikawati, Penyiar PRFM, Langit Amaravati Penulis, dan Tristia Riskawati Pemimpin Redaksi Salman Media sebagai pembicara.

Citra Mustikawati menuturkan, perempuan dalam dunia penyiaran memiliki perlakuan yang sama.  Termasuk dalam melakukan peliputan. Perempuan harus mempunyai sifat sportif, disiplin dan berwawasan luas. “Perempuan itu harus sehat, gesit dan tidak manja. Karena itu adalah tuntutan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa perempuan dalam media penyiaran tidak dibeda – bedakan. Mereka tetap harus disiplin, supportif, berwawasan luas, peka dan sehat.

Tak hanya dalam dunia penyiaran, dalam dunia penulisan banyak perempuan yang bertahan dalam dunia ini. Walaupun menurut Langit Amaravati, dalam satu dekade jumlah perempuan di Indonesia hanya berjumlah kurang lebih 800 penulis. Jumlah ini menunjukan bahwa penulis perempuan timbul tenggelam.

Langit Amaravati juga memaparkan hambatan – hambatan yang kerap muncul yang dialami oleh penulis perempuan. Beberapa diantaranya adalah halangan domestik. Ketika sudah berkeluarga, tidak adanya dukungan dari keluarga. Kemudian patriarki yang dialami penulis perempuan biasanya akan menghasilkan penulis karbitan.

“Menulis membutuhkan ketekunan harus memiliki kekuatan yang gigih, secabik potensi diikuti oleh semangat. Biarkan lah kita menjadi akar tunggang, tumbuh se-senti demi senti tetapi menghujam jauh ke tanah,” papar Penulis buku Single Mother Double Fighter ini ketika berbicara di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Rabu (23/4).

Satu lagi pengisi acara “Power of Women”, Tristia Riskawati seorang Pemimpin Redaksi Salman Media menjelaskan, peran perempuan dalam dunia Jurnalistik dengan mengkisahkan terlebih dahulu beberapa jurnalis perempuan. Salah satunya Roehanna Koeddoes jurnalis perempuan pertama di Indonesia, juga pendiri surat kabar Sunting Melayu. Menurutnya jurnalistik bukan sekedar menyiarkan berita kepada publik. Jurnalistik merupakan kegiatan seni juga menuangkan ide secara bersamaan.

“Lumrahnya yang sering kita dengar adalah bad news is good news , kalau sekarang ada istilah jurnalistik inspiratif dimana kita mencari hikmah dari kejadian – kejadian yang terjadi di sekitar kita,” ujar mahasiswa Universitas Padjajaran di sesi terkahir Talkshow, Rabu (23/4).

“Acara ini untuk menularkan semangat para perempuan yang kreatif dan terus berinovasi terutama dalam bidang kejurnalistikan dan tulis menulis. Karena perempuan patut untuk diapresiasi, tidak sedikit perempuan memiliki profesi menarik terutama dalam mengembangkan kreatifitasnya. Terlebih tidak melupakan dirinya sebagai perempuan yang memiliki kelebihan yang unik,” Pungkas Ratu Arti Wulan Sari, Ketua Pelaksana acara ini.

Reporter : Robby Darmawan/ Magang

Redaktur : Adi Permana

3 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas