Kampusiana

Naiknya Varian Omicron Jadi Alasan Terlambatnya Pembagian Fasilitas PBAK

SUAKAONLINE.COM – Bagian Kemahasiswaan UIN SGD Bandung membagikan fasilitas Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2021, dari tanggal 14-17 Maret 2022, di Aula Abdjan Soelaeman. Berbeda dengan pembagian tahun sebelumnya, pembagian fasilitas PBAK tahun 2021, meliputi; baju PBAK, jas almamater beserta cover dan hanger, buku kode etik mahasiswa dan PBAK, sertifikat, dan totebag.

Koordiantor Bagian Kemahasiswaan, Wawan Gunawan mejelaskan Perihal terlambatnya pembagian fasilitas PBAK, ia menyebutkan bahwa hal ini terjadi dikarenakan naiknya virus Omicron. “Itu sebenarnya dari bulan Desember kita sudah beres dari segi sarana dan prasarana. Rencana bulan Januari-Februari itu kalau tidak ada Omicron, inagurasi akan kita laksanakan dibagiinnya nanti oleh Dema-U. Sementara sekarang Januari dan Februari itu Omicron naik lagi,” ujar Wawan saat diwawancarai di ruangannya, Rabu (17/3/2022).

Selanjutnya, ia mengatakan pembagian fasilitas PBAK tahun sekarang akan diwakilkan oleh Koordinator Mahasiswa (Kosma) ditiap kelasnya. Jika ada mahasiswa yang tidak aktif dalam perkuliahan, maka tidak akan dicatat, dan fasilitasnya pun akan dikembalikan ke gudang.

“Contoh absennya ada 30 (mahasiswa -Red) dari kita kasih sesuai data yang ada di akademik 40, sementara yang aktif kuliahnya hanya 30, kita bagikan 30, sisanya kita simpan ke gudang, nanti silahkan mahasiswanya ambil sendiri kesini, kami tidak akan membagi kepada kosma,” ungkapnya.

Berbeda dari tahun sebelumnya, untuk tahun ini pihak kampus tidak memberikan anggaran untuk ekspedisi pengiriman fasilitas PBAK. “Kalau dulu ada anggaran 150 (ribu -Red) per-kosma (kelas -Red), kalau sekarang tidak ada, karena anggaran sulit dicari, karena ini udah terlewati. Masa kita mau mengeluarkan uang yang tahun anggarannya udah terlewat,” lanjutnya.

Mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Rizki Ahmad Nugraha menanggapi prihal pembagian fasilitas PBAK yang berbeda dari tahun sebelumnya. Karena pihak kampus tidak memberikan subsidi berupa uang ekspedisi, maka teman-temannya yang berada diluar Bandung untuk datang dan mengambilnya.

“Kalau di kelas kami mah nanti anak-anak di suruh ke Bandung biar bisa kmpul-kumpul, cuman kalau yang jauh banget ga bisa sama sekali kumpul ya disimpan (di Kosma -Red). Itu juga kan udah banyak ya yang dikasih dari kampus, seperti buku, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), itu juga udah ngumpul diwakil kosma,” terangnya usai mendapat fasilitas PBAK, Selasa (16/3/2022).

Selanjutnya, ia mengeluhkan terkait pembagian fasilitas PBAK yang telat. Namun, hal ini bisa diwajarkan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurutnya fasilitas PBAK seharusnya dibagikan sebelum pelaksaan atau pas pelaksaan PBAK dimulai.

“Kalau dilihat dengan tahun kemarin, mending tahun sekarang walaupun menurut saya ini udah telat. Karena seharusnya pembagian ini maksimal pas pelaksanaan PBAK-nya atau lebih bagus lagi sebelum PBAK. Cuman kalau lihat dari yang kemarin, lebih ngaret tahun kemarin, jadi kalau dibandingin dengan tahun kemarin lebih mending sekarang, jadi ngaretnya ga terlalu, cuman satu semester.” Jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa pengambilan Fasilitas PBAK angkatan 2021 berjalan kondusif dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pengambilan barang maksimal diwakilkan oleh empat orang tiap kelasnya. Disamping itu, menurutnya, dengan adanya pembagian kloter dalam pengambilan fasilitas membuat proses pengambilan menjadi tidak terlalu ngantri.

Reporter : Arie R Prayoga/Suaka

Redaktur : Yopi Muharam/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas