SUAKAONLINE.COM, – Sekertaris Jendral Kementrian Agama Republik Indonesia, Nur Syam mengatakan bahwa tidak banyak perguruan tinggi di Indonesia yang memperoleh pinjaman lunak dari Islamic Development Bank (IDB). “Dari kira-kira sekitar 200 perguruan tinggi di Indonesia dan itu bisa dihitung dengan jari yang mendapat IDB, salah satunya yaitu UIN Bandung,” ungkap Nur Syam.
Hal tersebut disampaikan Nur Syam saat memberi sambutan pada peletakkan batu pertama pembangunan gedung perkuliahan dan peresmian gedung Pendidikan di kampus dua UIN SGD Bandung, Kamis (25/8/2016).
Menurut Nur Syam, bantuan dari IDB membuat ketergantungan perguruan tinggi terhadap APBN menjadi berkurang. Sehingga harus merumuskan kembali fase pembangunan. “Dengan skema IDP waktu pembangunan 20-30 tahun itu bisa disingkat menjadi tiga tahun saja. Fase pertama selesai fase kedua mulai melanjutkan, harus merumuskan skema baru dari IDB supaya tingkat ketergantungan terhadap APBN menjadi sedikit,” lanjut Nur Syam.
Selain Nur Syam, Peletakan batu pertama di kampus dua UIN SGD Bandung juga dihadiri oleh Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Bambang Waskito, serta disaksikan langsung oleh civitas akademik lainnya.
Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud mengungkapkan kampus di jalan Soekarno Hatta ini mempunyai luas 29 hektar dan baru mempunyai satu gedung. “Jadi sengaja saya hadirkan pak Sekjen agar ada percepatan pembangunan untuk dua kampus ini,” ujar Mahmud saat membuka acara peresmian peletakan batu pertama.
Peletakkan batu pertama tersebut menandai dimulainya kembali pembangunan di kampus dua UIN SGD Bandung yang berada di jalan Soekarno – Hatta, Bandung. Pembangunan yang dimulai adalah gedung perkuliahan dan dilanjutkan dengan peresmian gedung Pendidikan yang telah dipergunakan untuk program pascasarjana.
Reporter : Fani Nabilah Farsi
Redaktur : Edi Prasetyo