SUAKAONLINE.COM – Persaudaraan Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Islam UIN SGD Bandung menyalurkan bantuan kepada masyarakat di TK Tunas Bangsa Cibiru, Minggu, (19/4/2020). Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pencegahan pendemi covid 19. Koordinator Tim Infak Kemanusiaan, Acep Mulyadi mengatakan bahwa penggalangan dana sudah dilakukan sejak Kamis (2/4/2020) hingga Minggu (19/4/2020) dengan total donasi yang terkumpul sebanyak Rp. 33.483.000 yang berasal dari 80 orang donatur.
Dana tersebut kemudian dialokasikan terhadap masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. “Infak kemanusiaan ini dialokasikan kepada masyarakat sekitar yang terkena dampak pandemi covid-19, seperti pedagang kaki lima, pengemudi ojek online atau pangkalan, buruh harian, dan supir angkot dan khususnya warga yang tinggal di sekitar UIN Bandung. Dengan dua penggolongan yang disesuaikan dengan kriteria,” ungkap Acep saat dihubungi melalui via daring, Senin (20/4/2020).
Acep menjelaskan dua penggolongan tersebut adalah kategori A meliputi warga yang memiliki tanggungan lebih dari atau sama dengan tiga anggota keluarga, tidak berpenghasilan tetap, dan buruh harian yang terpaksa berhenti bekerja karena terdampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masing masing Kepala Keluarga (KK) menerima donasi sebesar Rp.300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah) dan Alat Pelindung Diri (APD) berupa 10 masker.
Sedangkan kategori B, meliputi warga yang memiliki tanggungan kurang atau sama dengan dua anggota keluarga, tidak berpenghasilan tetap dan buruh harian yang terpaksa berhenti bekerja karena terdampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masing masing KK menerima donasi sebesar Rp.200.000 (Dua Ratus Ribu Rupiah) dan APD berupa enam masker.
Acep melanjutkan, Penyaluran Infak Kemanusiaan tahap 1 disalurkan dan pendistribusiannya dipusatkan di TK Tunas Bangsa Cibiru. Disalurkan kepada 87 KK sesuai kriteria. “Direncanakan gerakan Infak Kemanusiaan ini akan dilanjutkan pada tahap kedua yang akan disalurkan menjelang hari raya Idul Fitri dengan sasaran selain profesi yang telah disebutkan, juga Guru ngaji di masjid atau di Taman Pendidikan Alquran,” tambah Acep.
Salah satu angota Tim Infak Kemanusiaan, Asep Rudi menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk saling tolong-menolong. Asep mengatakan bahwa pada kegiatan ini seluruh mahasiswa dari Persaudaraan Program Doktor Pendidikan Islam Pascasarjana UIN SGD Bandung turut berkontribusi aktif dan membentuk sebuah panitia kecil untuk pendistribusian. ”Aksi ini berangkat dari panggilan jiwa kemanusiaan serta dalam rangka menaati perintah agama untuk saling tolong menolong,” jelas Asep.
Penggalangan dana sebelumnya dilakukan dengan cara penyebaran poster Penggalangan Dana dan Infak yang disebar melalui media sosial. Para donatur mendanai kegiatan ini datang dari latar belakang yang beragam, seperti Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Islam UIN SGD Bandung, Dosen, dan lainnya.
Salah seorang Donatur, Bambang Syamsul Arifin menyampaikan bahwa ia melakukan pendonasian karena sudah sepatutnya saling tolong-menolong di tengah masa sulit pandemi global ini. “Alasan saya mendonasikan sebagian harta saya karena saya merasa kita sepatutnya saling tolong menolong dalam keadaan sulit seperti ini.” jelas Bambang.
Reporter: Raissa Shahifatillah/Magang
Redaktur: Awla Rajul/Suaka