Oleh: Dandi Muhammad Hanif*
Ibu …
di setiap langkahku yang penuh ragu
Ada cahaya dari doamu, yang tak pernah layu
Kau adalah pagi yang tak pernah lelah membangunkan harapan
Juga malam yang menyelimuti gelisahku dengan kehangatan …
Dalam dinginnya dunia yang sering tak ramah
Kau adalah selimut jiwa, pelipur resah
Tanganku yang kecil dulu, kau genggam erat
Hingga kini, saat aku dewasa, kasihmu tetap lekat
Ibu …
senyummu adalah rumah, tempat aku pulang
Dalam suaramu, ada lagu yang membuatku tenang
Aku tahu, letihmu tak pernah kau keluhkan
Hanya senyum yang kau hadirkan
meski hati kadang terluka diam-diam
Maafkan anakmu ini, yang sering lupa
Betapa besar cintamu, seluas samudera
Aku ingin kau tahu, aku berjanji
Kan kubalas setitik dari laut bakti ini
Doa-doamu adalah angin yang mengantar jalanku
Kasihmu adalah bintang di malam yang kelabu
dalam namamu, aku menemukan makna
Bahwa cinta sejati adalah pengorbanan tanpa tanda
Terima kasih Ibu, untuk segalanya yang tak terkatakan
Untuk setiap air mata yang kau sembunyikan
Kau adalah puisi yang takkan pernah selesai
Dalam hatiku, kau hidup hingga akhir hayat dan selepasnya
*Penulis merupakan mahasiswa jurusan Jurnalistik 2022 dan merupakan anggota Divisi Perusahaan LPM Suaka 2024