Puisi

Puisi: Saat Merah Menjalar

Saat merah menjalar di gigir pantai,
air menderu mencari jejaring kelam,
kau menugar luka dalam jeritan panjang,

seperti lidah badai menggerogoti batu,
lalu tanganmu mengais serpihan rindu,

kemudian kau torehkan kekecewaan,
pada hamparan kulit wajahmu pucat,
kau sumpahi udara beracun,
berpaling dari bayangan sendiri,

meski kepedihan itu menjadi penjara,
tapi kau selalu merindukannya,
kau berusaha mencari di luka tubuhmu.

Dan kau tahu, tubuhmu semakin terasa asing.

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas