Puisi

Suara Pesuruh

Ilustrasi: Rini Zulianti/Suaka

Oleh: Evi Fitaulifia*

Budak pesuruh

Disebut sebagai buruh

Kebutuhan jadi Tuhan

Harga diri jadi menghamba

Dihajar rasa lelah

Tanpa kenal rasa salah

Nasib pemberian Tuhan

Tak boleh disebut salah kaprah

Tak kenal mimpi

Asal hari ini masih makan nasi

Tak  kenyang asal tak mati

Di kekang aturan

Tumpang tindih pekerjaan

Mensejahterakan petinggi

Sisa hidup sampai habis

Jadi budak kapitalis

Kita hanya butuh sesuap nasi

Saat hidup dirantai kebutuan materi

Di sekat asa duniawi

Nurani tak kenal asas manusiawi

Kita mati karena tuntutan peran

Atas nama kelaparan

Menjadi buruh

Tak diberi hak mengeluh

Meski sekujur tubuh dihujani peluh

Kami hanya pekerja

Tak mengejar kesetaraan kasta

Jangan dipangkas hak kami

Jika nanti usia senja menghampiri

Bisakah dengan santai kami masih makan nasi?

*Penulis merupakan mahasiswa jurusan Studi Agama-agama semester 4 dan anggota magang LPM Suaka 2020

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas