
Oleh: Evi Fitaulifia*
Budak pesuruh
Disebut sebagai buruh
Kebutuhan jadi Tuhan
Harga diri jadi menghamba
Dihajar rasa lelah
Tanpa kenal rasa salah
Nasib pemberian Tuhan
Tak boleh disebut salah kaprah
Tak kenal mimpi
Asal hari ini masih makan nasi
Tak kenyang asal tak mati
Di kekang aturan
Tumpang tindih pekerjaan
Mensejahterakan petinggi
Sisa hidup sampai habis
Jadi budak kapitalis
Kita hanya butuh sesuap nasi
Saat hidup dirantai kebutuan materi
Di sekat asa duniawi
Nurani tak kenal asas manusiawi
Kita mati karena tuntutan peran
Atas nama kelaparan
Menjadi buruh
Tak diberi hak mengeluh
Meski sekujur tubuh dihujani peluh
Kami hanya pekerja
Tak mengejar kesetaraan kasta
Jangan dipangkas hak kami
Jika nanti usia senja menghampiri
Bisakah dengan santai kami masih makan nasi?
*Penulis merupakan mahasiswa jurusan Studi Agama-agama semester 4 dan anggota magang LPM Suaka 2020