Kampusiana

U Collect Box UIN Bandung: Ubah Limbah Jelantah Jadi Rupiah

Mahasiswa sedang memindai barcode untuk mengumpulkan limbah minyak jelantah di mesin U Collect Box di area parkir Gedung Pusat Bisnis Kampus 1, UIN SGD Bandung. (Foto: Wulan Exrianissa/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Rektor UIN SGD Bandung, Rosihon Anwar resmi meluncurkan mesin penukar minyak jelantah atau disebut dengan u-collect box pada Rabu, (18/12/2024) di area parkir Gedung Pusat Bisnis Kampus 1, UIN SGD Bandung. Mesin U-collect box ini milik Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) yang bekerjasama dengan PT. Noovoleum.

Dalam sosialisasi yang telah dilaksanakan di Aula LP2M UIN SGD Bandung pada Rabu, (18/12/2024) perwakilan Project Manager PT. Noovoleum mengemukakan bahwa UIN SGD Bandung merupakan kampus pertama yang memiliki U-collect box. Biasanya mesin ini hanya ada di sekolah-sekolah saja.

Minyak jelantah yang terbuang menjadi fenomena yang disoroti oleh PT. Noovoleum. Perusahaan ini berfokus pada pengolahan minyak jelantah menjadi bioavtur, bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Penggunaan minyak jelantah yang berkali-kali akan memunculkan berbagai resiko penyakit yang akan menyerang tubuh.

“Kita lihat juga kalau yang terjadi di masyarakat, bagaimana mereka menggunakan minyak goreng di kesehariannya. Minyak goreng yang mungkin temen-temen udah tau dampak kedepannya seperti apa sehingga terus menggunakan lebih dari tiga kali akan oksidasi terus menerus. Ada gasih penyakit yang mengintai tubuh temen temen? yaitu resiko kanker,” ungkap perwakilan PT. Noovoleum pada Rabu, (18/12/2024).

Ketua Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Rohmanur Aziz menuturkan bahwa awal mula kerjasama ini berasal dari alumni PMI yang memberikan informasi terkait hal tersebut. “Saya dapat informasi darı salah satu alumni PMI bahwa program minyak jelantah itu bagus dikembangkan di kampus UIN SGD Bandung. Lalu saya kontak ke PT Novoleum kontak komunikasi dan akhirnya kita kopi darat ngobrol bersama pihak perusahaan,” Jumat, (13/12/2024).

Sempat menjadi perdebatan mengapa Prodi PMI dipilih menjadi pihak pengelola melainkan bukan Prodi yang ada di Fakultas Saintek. Terpilihnya Prodi PMI didasarkan pada keselarasan program yang ada yaitu adanya Core Kompetensi mengenai sumber daya lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan program berbasis pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat perlu memiliki kesadaran untuk tidak membuang minyak jelantah ke sembarang tempat.

“Kita di PMI karena ada core kompetensi tentang sumber daya lingkungan, ada tiga core kompetensi mahasiswa PMI itu. Satu sumber daya manusia, dua sumber daya ekonomi, yang ketiga sumber daya lingkungan, kita concern disitu,” sambungnya

Mesin U-collect box akan dikelola oleh komunitas yang dibentuk oleh I’Comdev Institute (Pusat Pengabdian SISDAMAS) dibawah naungan Prodi PMI, yang disebut dengan Eco Rangers. Komunitas ini dibentuk pada Kamis, (12/12/2024) dengan beranggotakan dua puluh orang mahasiswa dan diketuai oleh salah satu alumni Prodi PMI, Encep Abdurrahman.

Tugas Eco Rangers nantinya akan melakukan sosialasi kepada mahasiswa dan masyarakat mengenai penukaran minyak jelantah. UMKM menjadi fokus utama bagi mereka. “Kebanyakan minyak jelantah itu dibuang (oleh pelaku UMKM -red), itu juga jadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran. Makanya untuk meminimalisir itu kita merancang dua sosialisasi. Yang pertama menggunakan sedekah jelantah atau yang kedua kita membeli jelantah tersebut dari pedagang,” ujar Encep.

 

Perwakilan Project Manager PT. Noovoleum sedang melakukan sosialisasi penggunaan Mesin pengumpul limbah minyak jelantah (U-collect box) di Aula Gedung LP2M, Kampus 1 UIN SGD Bandung, Rabu (18/12/2024). (Foto: Fauzia Rahmawati/Suaka)

Alur Penggunaan Mesin

Dalam sosialisasi tersebut, pihak PT. Noovoleum juga menjelaskan bagaimana cara menggunakan mesin U-Collect Box dalam bentuk penayangan video. Pertama, unduh aplikasi U-Collect di google play store atau app store kemudian registrasi akun. Kedua, scan barcode yang ada di mesin untuk membuka pintu disposal dan tunggu beberapa detik hingga pintu disposal terbuka yang ditandai dengan suara.

Kemudian ketiga, tuangkan minyak jelantah dan tunggu hingga semua minyak melewati filter U-Collect Box kemudian tutup pintu. Terakhir, mesin akan menghitung volume minyak jelantah yang disetorkan dan saldo dari setoran minyak akan otomatis masuk ke dalam wallet aplikasi.

Satu liter minyak jelantah dihargai Rp 6.000 atau sesuai dengan valuta asing yang berlaku saat itu dan mesin u-collect mampu menampung 1.000 liter per periode. Kemudian, ketika regitsrasi akun, memasukan kode referral yang disediakan Eco Rangers maka saldo akan dipotong sebanyak 2,5% per liter. Bonus ini akan dikumpulkan dan digunakan pengelola untuk bantuan UKT, beasiswa, dan bantuan kemanusiaan lainnya.

“Aplikasi itu jadi ada bisa pribadi itu dari jurusan PMI itu yang dari volunteer kita Eco Rangers itu kode referral. Kode referral nya itu kalo sekarang pmifdkuinbandung, jika menggunakan kode referral kita akan dapat bonus, jadi perliternya itu kita dapat bonus sekitar 2,5%” ungkap Encep.

Dengan adanya mesin ini, Kepala Prodi PMI berharap ini menjadi pemantik untuk lebih mencintai lingkungan. Bagaimana lingkungan dapat dirasakan dengan nyaman, bersih, dan kemudian terbangun ekosistem baru. Tidak ada segala sesuatu yang ada disekita menjadi sia-sia termasuk minyak jelantah.

“Saya sudah rancang sejak awal agar nanti pengelola itu mengelola dana untuk filantropi membantu temen-temen yang kesulitan UKT, untuk beasiswa, Jumat berkah, lebih kesana. Kita orientasikan dedikasikan untuk itu kalau pake kode referral yang ada di prodi PMI, ” tutupnya.

Reporter: Fauzia Rahmawati/Suaka

Redaktur: Zidny Ilma/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas