Oleh: Evi Fitaulifia*
Sejak arunika membuka binar tawa
Manusia dihidupi Dewi Sri
Ditimang dalam pangkuan ibu Pertiwi
Manusia dibesarkan tapi tak pernah sebesar ibunya
…
Jauh sebelum hawa menjadi ibu pertama
Ibu bumi sudah lebih dulu melahirkan tanpa vagina
Rahim ibu bumi menjadi pijakan kelahiran Adam
…
Aku diminta Tuhan
Untuk bertahan
Dalam tahun-tahun kepedihan
…
Melahirkan banyak anak yang tak berbakti
Hingga setiap lapisan tubuhku dikuliti
Daging tubuhku digali hingga ke inti
Tulang tubuhku dipatahkan dan tidak pernah diobati
Payudaraku diperah hingga berdarah
…
Mataku sudah banyak melihat luka
Melihat tumbuh kembang anak-anakku yang gila
Mereka membangun neraka
Tanpa rasa dosa mereka tertawa
…
Usiaku sudah sekian purnama diatas kepala mereka
Bahkan tidak cukup dihitung dengan 10 jari mereka dikalikan jumlah seluruhnya.
…
Pada setiap luka yang menolak lupa
Tiap derita yang kau gores kan
Akan menjadi tangis yang berkepanjangan
…
Ibu bumi sudah memberi
Ibu bumi disakiti
*Penulis merupakan mahasiswa jurusan Studi Agama-agama semester enam dan merupakan pengurus LPM Suaka