Puisi

Usia Luka Ibu Bumi

Ilustrasi: Siti Hannah Alaydrus/Suaka

Oleh: Evi Fitaulifia*

Sejak arunika membuka binar tawa

Manusia dihidupi Dewi Sri

Ditimang dalam pangkuan ibu Pertiwi

Manusia dibesarkan tapi tak pernah sebesar ibunya

Jauh sebelum hawa menjadi ibu pertama

Ibu bumi sudah lebih dulu melahirkan tanpa vagina

Rahim ibu bumi menjadi pijakan kelahiran Adam

Aku diminta Tuhan

Untuk bertahan

 Dalam tahun-tahun kepedihan

Melahirkan banyak anak yang tak berbakti

Hingga setiap lapisan tubuhku dikuliti

Daging tubuhku digali hingga ke inti

Tulang tubuhku dipatahkan dan tidak pernah diobati

Payudaraku diperah hingga berdarah

Mataku sudah banyak melihat luka

Melihat tumbuh kembang anak-anakku yang gila

Mereka membangun neraka

Tanpa rasa dosa mereka tertawa

Usiaku sudah sekian purnama diatas kepala mereka

Bahkan tidak cukup dihitung dengan 10 jari mereka dikalikan jumlah seluruhnya.

Pada setiap luka yang menolak lupa

Tiap derita yang kau gores kan

Akan menjadi tangis yang berkepanjangan

Ibu bumi sudah memberi

Ibu bumi disakiti

*Penulis merupakan mahasiswa jurusan Studi Agama-agama semester enam dan merupakan pengurus LPM Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas