Lintas Kampus

Perslima UPI Cibiru Gelar Bedah Novel dan Talkshow bersama Pidi Baiq

Pidi Baiq (Kiri), Talia Marta Yuliana (kanan) moderator. Pidi Baiq menjelaskan seputar proses pembuatan novel Dilan dalam acara Bedah Novel dan Talkshow bersama Pidi Baiq di Aula lantai tiga Universitas Pendidikan Islam kampus Cibiru, Sabtu, (6/05/2017). Acara ini diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Perslima UPI Cibiru ketujuh. (Siti Elva/ Magang)

 

SUAKAONLINE.COM – Dalam rangka merayakan Dies Natalis Perslima Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang ketujuh, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergelut dibidang pers ini menggelar talkshow dan juga bedah buku bersama penulis novel terkenal, Pidi Baiq dengan tema ‘Berbagi Inspirasi tuk Tingkatkan Kreativitas dalam Mengisi Masa Muda yang Positif’. Acara ini bertempat di Aula kampus UPI Cibiru, Sabtu (6/5/2017).

Acara ini dibuka langsung oleh Direktur UPI Kampus Cibiru, Asep Hery Hernawan, Pimpinan Umum Perslima, Tria Farizah dan Ketua Pelaksana, Riri Sevianti Supriatna. Dengan dihadiri oleh sejumlah penggemar Pidi Baiq, yang juga penasaran dengan sosok Dilan seperti yang diceritakan dalam Novel.

Ketua Pelaksana, Riri Sevianti Supriatna mengatakan bahwa, acara yang dipersiapkan sejak dua bulan lalu ini sengaja mengundang Pidi Baiq karena melihat banyaknya antusias masyarakat terhadap karyanya. Ia berharap Perslima bisa lebih baik lagi, “Novelnya kan lagi booming dan banyak disukai banyak orang,” ujarnya.

Menurut penulis Novel terkenal ‘Dilan’, Pidi Baiq, menjelaskan bahwa sosok Dilan memang benar ada dan nyata, sehingga Novel ini dibuat secara hati-hati karena menyangkut banyak orang. Dalam wujud buku, Pidi berusaha mengungkapkan pendapatnya. “Seolah aku bercerita perempuan itu tidak ada yang neko-neko, laki-laki pun tidak perlu menunjukkan siapa aku, cukup jadi menyenangkan saja,” ujar lelaki yang akrab disapa Ayah.

Pria asal Ciwastra ini mengaku bahwa keberhasilan yang ia dapatkan sekarang ini berkat orang tua yang telah menjadikan ruang tamunya sebagai perpustakaan, sehingga membuat Pidi gemar membaca banyak buku. Bahkan sebelumnya, ia tidak berniat menjadi terkenal, dipuji orang, menjadi best seller ataupun mendapatkan banyak uang.

Terakhir Pidi menambahkan, anak muda harus mempunyai karya, “Barang siapa yang tidak berkarya, maka kau sama seperti sedang merendahkan ibumu, karna ibumu telah melahirkan anak yang tidak berguna,” tutupnya sambil memetik gitarnya.

Reporter : Indah Rahmawati dan Siti Elva NS / Magang

Redaktur : Hasna Salma

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas