SUAKAONLINE.COM – Pembangunan kampus dua belum rampung, Rektor UIN SDG Bandung, Mahmud telah resmikan salah satu gedung yang ada di kampus dua yaitu Gedung Pascasarjana yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. Peresmian tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag), Nur Syam dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat, Agung Budi Maryoto di Aula Gedung Pascasarjana, Rabu (28/2/2018).
“Gedung Pascasarjana yang baru merupakan miniatur dari Gedung Sate. Hanya saja perbedaannya terletak pada tidak adanya sayap pada Gedung Pascasarjana seperti yang ada pada Gedung Sate, ia juga menambahkan bahwa gedung ini memiliki lima lantai, yang mana di lantai 5 terdapat kafetaria, jadi bagi perokok bisa merokok disana,” ujar Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud, Rabu (28/2/2018).
Selain meresmikan gedung Pascasarjana, turut diresmikan pula pembangunan masjid di Kampus dua serta Rumah Tahfidz Al-Quran kampus tiga yang berlokasi di Cileunyi. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Sekjen Kemenag, Kapolda Jabar dan Gubernur Jabar, hanya saja dalam acara tersebut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan berhalangan hadir.
“Pembangunan Gedung Pascasarjana keseluruhannya menggunakan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2017. Untuk pembangunan masjid pembiayaannya diperoleh dari donasi yang diberikan oleh orang Arab Saudi yang datang secara langsung kepadanya, sementara pembangunan rumah tahfidz Al-Quran kampus tiga, bantuan kucuran dana diperoleh dari Gubernur Jawa Barat,” paparnya Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud.
Selain menjelaskan gambaran mengenai gedung baru pascasarjana, dalam sambutannya Mahmud juga mengungkapkan alasannya terkait pembangunan masjid. Hal tersebut dikarenakan banyaknya mahasiswa di Kampus dua yang sementara harus menumpang sholat di Masjid yang ada dilingkungan Polisi Daerah Jabar.
“Kemudian kita ingin membangun masjid di kampus dua ini, karena saya merasa malu sama pak Kapolda, mahasiswa kita yang disini lima sampai enam ribu, kemudian terpaksa ikut shalat di masjid Polda,” ungkapnya.
Dimulainya pembangunan masjid dikampus dua, Mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia, Lista Dwianti mengungkapkan rasa syukurnya dengan akan adanya masjid, sehingga ia tak perlu lagi menumpang di Polda, “Alhamdulillah, saya selaku mahasiswa tarbiyah sendiri bersyukur sudah mulai pembangunan masjid, karena masjid itukan ibaratkan kebutuhan utama bagi kita, jadi kita nggak usah numpang lagi di Polda dan kerja polda juga jadi lebih kondusif lagi nggak keganggu lagi dengan banyaknya mahasiswa yang datang,” ujarnya. Rabu, (28/02/2018)
Dalam sambutannya, Sekjen Kemenag, Nur Syam, menyampaikan bahwa setelah dibangun gedung yang bagus dengan segala fasilitas yang menunjang, perlu diimbangi pula dengan kualitas-kualitas yang ada didalamnya, “Sekali lagi mari kita manfaatkan gedung kita sebaik-baiknya, kita isi sebaik-baiknya dengan kualitas-kualitas yang luar biasa dan yang tak kalah penting juga ialah standarisasi kelembagaan,” pungkasnya.
Reporter: Abdul Azis Said/ Magang
Redaktur: Elsa Yulandri