SUAKAONLINE. COM – Dewan Mahasiswa Fakultas (DEMA – F) Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung selenggarakan acara Closing Cermony Gebyar Syarkum 2018 yang bertempat di Gedung Abdjan Sulaeman, Selasa (10/4/2018). Acara tersebut merupakan penutup dari rangkaian acara yang sebelumnya telah berlangsung pada tanggal 19 Maret – 10 April 2018. Sempat diminta untuk menggeser jadwal penutupan karena berbentrokan dengan dies natalis UIN SGD Bandung yang ke 50 tahun, acara penutupan akhirnya tetap dilangsungkan sesuai agenda.
Sehari sebelum acara, saat melakukan dekorasi tempat Ketua Pelaksana Gebyar Syariah dan Hukum, Irfan Ali mendapatkan pesan melalui surel dari Wakil Dekan 3 Fakultas Syarkum untuk menggeser kegiatan acara Closing Ceremony Gebyar Syarkum 2018. “kemaren Jam 16.30-an itu ada pesan di surel saran dari Wakil Dekan 3 buat ngegeser acara dengan dalih bentrok sama kegiatan Dies Natalis UIN tidak boleh ada kegiatan lain apapun yang berlangsung, ” ungkapnya, (Selasa, 10/4/2018).
Menananggapi hal tersebut Irfan merasa kecewa karena intruksi yang diberikan terkesan mendadak dan dalam hal Dies Natalis UIN ini mahasiswa tidak terlibat didalamnya. Padahal sebelumnya acara Closing Ceromony ini telah dipersiapkan dengan matang 3 minggu sebelumnya bahkan lebih dari itu. Selain itu, pihaknya telah mengkonfirmasi kembali ke bagian umum terkait acara ini pada siang hari sehari sebelum pelaksanaan dan bagian umum mengizinkan acara tersebut berjalan seperti agenda awal.
Kekecewaan dan kekesalan Irfan beserta rekannya tidak hanya terkait saran yang dinilai mendadak dan sepihak. Pada pelaksanaan acara yang berlangsung hampir satu bulan lamanya, beberapa perlombaan pun sempat terhambat pelaksanaannya karena dikaitkan kembali acara yang berbentrokan dengan kegiatan Dies Natalis UIN Bandung.
Senada dengan Irfan, Ketua Dema-F Syarkum, Khairil Ridwan menanggapi pesan tersebut dengan rasa kekecewaaan dan menilai hal tersebut dilakukan birokrasi secara sepihak dan terkesan sangat mendadak. Dirinya beranggapan bahwa dalam hal ini kurangnya koordinasi antara birokrasi dan mahasiswa sehingga menimbulkan kesalahan komunikasi.
Menanggapi apa yang disampaikan Irfan dan Ridwan, Wakil Dekan 3 Fakultas Syarkum, Dudang Gojali mengamini akan pesan yang dirinya kirim melalui surel terkait penggeseran jadwal acara Closing Ceremony Gebyar Syarkum 2018. Dirinya mengungkapkan bahwa dalam pesan tersebut ia menyarankan agar acara Closing Ceremony digeser pelaksanaannya setelah acara Dies Natalis UIN SGD Bandung selesai diselenggarakan.
“Hal ini berangkat dari surat edaran yang dikeluarkan Rektor agar tidak ada kegiatan yang berlangsung selama acara Dies Natalis UIN SGD Bandung diselanggarakan. Terkait intruksi atau saran untuk menggeser acara Closing Cermony sendiri, dirinya mengungkapkan bahwa itu merupakan inisaitif dari dekanat. Untuk pesan itu inisiatif dari dekanat sendiri, karena kita tidak mau mengganggu kekhidmatan rangkaian acara Dies Natalis UIN terutama itukan dihadiri oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, “pungkasnya, Rabu (11/4/2018).
Closing Ceremony Gebyar Syarkum 2018 Berjalan Lancar dan Meriah
Acara yang berlangsung mulai pukul 11 siang hingga 5 sore ini berlangsung lancar dan aman. Hal tersebut terlukis dengan meriahnya suasana saat penampilan band pengisi acara seperti Alimenyanyi, Kalikiband dan One Hour. Pada acara Gebyar Syarkum 2018 ini juara umum dari seluruh cabang perlombaan yang diselanggarakan diraih oleh Jurusan Muamalah atau Hukum Ekonomi Syariah.
Ketua Pelaksana, Irfan Ali menuturkan, dengan mengangkat tema “Terkespresinya Jiwa Muda Dalam Bingkai Silaturahmi” diharapkan diselenggarakannya acara Gebyar Syarkum ini mampu terjalin silaturahmi berkelanjutan antar masyarakat Fakutlas Syarkum untuk mempersatukan Indonesia. Selain itu, acara ini pun diharapkan mampu menjadi sarana ekspresi dan semangat jiwa muda dalam bersilaturahmi.
“Selama tiga minggu itu dalam penyelangaaraannya acara Gebyar Syarkum 2018 ini diisi dengan 14 cabang perlombaan antar jurusan yang berada dibawah naungan Dema-F Syarkum diantaranya lomba olah raga, lomba video documenter, lomba akademik seperti debat hukum dan lomba karya tulis ilmiah dan pemilihan mojang jajaka,” ungkap Irfan.
Reporter: Dhea Amellia/ Magang
Redaktur: Elsa Yulandri