SUAKAONLINE.COM – Mahasiswa baru UIN SGD Bandung tahun ajaran 2018-2019 yang telah dinyatakan lulus, diwajibkan mengikuti tes urine dan beberapa tes kesehatan yang meliputu pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah dan wawancara riwayat penyakit. Tes urine dilaksanan sejak tanggal 15 hingga 24 Agustus 2018 bersamaan dengan jadwal pemberkasan yang bertempat di Aula Anwar Musadad.
Pelaksanaan tes urine melibatkan Poliklinik UIN SGD Bandung, Korp Sukarelawan (KSR) UIN SGD Bandung, dan bekerja sama dengan Laboratorium Bio Tamma. Kepala Poliklinik UIN SGD Bandung, Adon Nasrulloh mengatakan, Kekhawatiran akan bahaya narkoba dikalangan remaja terutama mahasiswa, menjadi alasan utama tes urine dilaksanakan setiap tahunnya. Dan apabila diantara mahasiswa baru terdapat hasil yang menyatakan positif menggunakan narkoba, maka akan segera ditindak lanjut oleh pihak rektorat.
“Pihak rektorat atau kemahasiswaan yang akan memberikan sanksi, berupa dikeluarkan atau dinyatakan gugur itu urusan dipihak sana, kalau dinyatakan positif. Tetapi pengalaman sejak tahun-tahun kemarin alhamdulillah tidak ada yang positif menggunakan narkoba,” ujar Adon saat ditemui di Aula Anwar Musaddad, Kamis (16/8/2018).
Adon Nasrulloh mengungkapkan, pentingnya tes urine ini dilaksanakan demi keberlangsungan mahasiswa. Ia berpendapat bahwa seseorang yang telah menjadi pecandu narkoba, akan berdampak buruk. Bisa merusak aktivitas, cara berfikir, cara bertingkah laku atau mungkin kegiatan sosial seseorang tersebut. Pihak kampus terlibat langsung dalam tes urine dikarenakan khawatir terjadi manipulasi hasil tes apabila oleh pihak luar.
“Kalau saja ada mahasiswa yang terlibat dalam narkoba, dikhawatirkan akan menularkan kepada teman-temannya yang lain. Oleh karena itu kita harus betul-betul mengawasi bahwa mahasiswa kita tidak ada yang terlibat. Makannya itu jangan sampai sampai ada, apalagi mahasiswa ini memiliki keingintahuan yang tinggi,” pungkasnya.
Untuk saat ini tes urine hanya diberlakukan kepada mahasiswa baru. Adon mengungkapkan bahwa sudah ada rencana untuk melakukan tes urine kepada mahasiswa di semester lainnya. Akan tetapi dana yang dibutuhkan cukup besar hingga menjadi hambatan untuk menyelenggarakan tes urine bagi mahasiswa lama. Ia juga menambahkan bahwa kerjasama dengan pihak luar sangat dibutuhkan agar tercapainya target tersebut.
Senada dengan Adon, beberapa mahasiswa baru mengungkapkan bahawa tes urine merupakan hal yang baik untuk dilaksanakan agar menjaga mahsiswa dari bahaya narkoba. “Bagus, agar mahasiswa bebas dari narkoba. Karena kalo udah terkena narkoba kan raganya rusak dan pikirannya juga terganggu. Dan ini juga agar pikiran lebih jernih dan menjaga lingkungan sehat lah,” ungkap mahasiswa baru asal Jakarta, Dimas Sigit (16/8/2018).
Salah satu mahasiswa baru jurusan Manajemen Keuangan Syariah, Muhammad Luky berpendapat bahwa tes urine yang dilaksanakan cukup berjalan dengan baik, hanya saja tidak tersedianya petunjuk urutan tes membuatnya sempat bingung. “Kalau saat teknis tes itu cukup baik, tapi saat pertama masuk itu kurang ngerti soalnya gak ada petunjuk dan arahan jadi bingung apa dulu yang harus dilakukan dan harus kemana dulu.” ujarnya setelah selesai melaksanakan tes (16/8/2018).
Reporter: Nurul Fajri
Redaktur: Elsa Yulandri