Galeri

Konferensi Nasional Kebebasan Beragama Resmi Dibuka

SAM_4265

Para peserta Konferensi Nasional LSAF sedang menyimak materi.
Foto : Dinda Ahlul Latifah/Suaka

SUAKAONLINE.COM, JAKARTA — Iqbal Hasanudin selaku Presiden Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF)  secara resmi membuka Konferensi Nasional LSAF bertajuk “Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia Era Reformasi” di Paramadina Graduate School, Energy Tower, Kuningan, Jakarta, Senin (3/3).

Iqbal mengemukakan bahwa isu kebebasan beragama saat ini sering kali terlindas oleh maraknya pembahasan isu-isu mengenai perekonomian dan kesejahteraan. Padahal mengenai kebebasan beragama juga sangat penting,karena merupakan bagian esensial dari sebuah kemanusiaan.

“Kebebasan beragama di Indonesia sudah sangat dijamin kuat oleh konstitusi dan UUD serta payung hukum yang ada. Namun pada kenyataannya masih banyak terjadi kasus pelanggaran pada kebebasan beragama di Indonesia, apalagi setelah Reformasi tahun 1998,” papar Iqbal seraya memberi sambutan pembukaan.

Iqbal pun mengatakan, bahwa konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan animo mahasiswa terhadap hal kebebasan beragama. “ Kita sengaja mengajak kawan-kawan mahasiswa untuk duduk bareng dan berdiskusi mengenai persoalan ini. Timbul pertanyaan mengapa tidak kita mengajak para tokoh agama untuk membicarakan hal ini. posisi sosial para tokoh agama tidak memungkinkan mereka bisa berbicara secara bebas dan lepas mengenai isu ini. Sedangkan mahasiswa masih tergolong haus akan hal baru,perbedaan bukanlah ancaman melainkan tantangan, jadi mahasiswa harus jadi kritis dan peduli terhadap kondisi masyarakat,tidak boleh apatis” tandasnya

Konferensi lintas agama ini tidak hanya diikuti oleh 40 peserta dari latar belakang agama yang berbeda,namun juga menghadirkan pemateri dari latar belakang agama yang berbeda pula. Ayu,salah satu peserta konferensi dari STAB (Sekolah Tinggi Agama Budha)Negeri Sriwijaya mengaku sangat beruntung bisa duduk bersama dalam forum lintas agama ini. “Melalui konferensi ini kita bisa tahu konsep agama lain, belajar menghargai dan tidak berprasangka pada orang yang berbeda keyakinan dengan kita,” tandasnya.

Reporter : Dinda Ahlul Latifah/Suaka

Redaktur : Adi Permana

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas