Kampusiana

39 Peserta Diberangkatkan ke Jogja dalam Ajang IPPBMM 2021

Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud sedang memberikan arahan dan bimbingan kepada kontingen peserta yang akan berkompetisi di IPPBMM VIII, di Gedung Abjan Soelaiman, Sabtu malam, (19/6/2021)

SUAKAONLINE.COM – Rektor UIN SGD Bandung melepaskan kontingen secara resmi untuk berkompetisi di Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM) VIII, di Gedung Abjan Soelaiman, Sabtu malam, (19/6/2021). UIN SGD Bandung mengikuti 27 cabang lomba dengan membawa rombongan sebanyak 60 orang, terdiri dari 39 peserta dan 21 official ke UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai tuan rumah.

IPPBMM VIII dilaksanakan mulai 21 Juni hingga 25 Juni dengan dua model, luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). Cabang lomba Debat Konstitusi, Musabaqah Fahmil Qur’an, Kaligrafi, Catur dan tenis Meja diadakan secara luring. Cabang lomba daring sudah dimulai sejak awal Juni lalu.

Ketua Kontingen UIN SGD Bandung, Ah Fathonih menyampaikan, dari sembilan cabang yang sudah diumumkan, enam cabang dinyatakan masuk babak final. Di antaranya adalah cabang Monolog, Karya Tulis Ilmiah (KTI) Sosial, KTI Saintek, Karya Inovatif, dan Musabaqah Karya Tulis Al-Qur’an. Meskipun berlangsung dua model, peserta daring juga ikut diberangkatkan ke Jogja.

“Yang luring itu bisa masuk ke wilayah kompetesi, wilayah lomba di kampus UIN Jogja. Sementara yang daring kita fokuskan di salah satu hotel. Sebab kalau yang luring diberangkatkan sementara yang daring tidak diberatkan itu nanti aspek keadilannya akan tampak. Oleh karena itu, tetap semua kita berangkatkan ke Jogja. Meskipun teman-teman daring di sana, tetap fokus di hotel, tidak boleh kemana-mana, prokes tetap diperhatikan,” ungkapnya saat memberikan laporan pada acara Pelepasan Kontingen.

Fathonih turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada peserta yang sudah dinyatakan gugur dan tidak diberangkatkan. Semua peserta yang diberangkatkan pun sudah di swab antigen. “Dan hasil swab antigen tadi siang yang diikuti oleh semua peserta yang ikut ke Jogja, Alhamdulillah semuanya negatif,” tambahnya.

Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud berpesan kepada para peserta untuk meluruskan niat dan bengharapkan IPPBMM VIII yang diselenggarakan di Jogja ini menjadi ajang yang objektif dan suportif. “Ikhtiar harus maksimal teman-teman sekalian. Tapi niatnya diluruskan. Supaya nanti kalau ikhtiarnya sudah maksimal, ternyata ada rekayasa sudah diterima, itu takdir. Dan untuk Bandung, terkait bidang akademik dan bidang-bidang lainnya, saya yakin kita bagus.” pesannya kepada peserta.

Salah satu peserta cabang Tenis Meja, Eritha Dewi Febrianty mengaku sudah melakukan persiapan latihan yang maksimal. Mahasiswi jurusan Pendidikan Matematika ini sudah berlatih sejak setelah lebaran. Namun ia merasakan kekhawatiran dan  tanggung jawab yang besar. Sebab, di tahun-tahun sebelumnya cabang tenis meja merupakan cabang langganan yang memboyong piala.

Eritha pun berkomitmen dan akan berusaha untuk dapat meneruskan prestasi yang telah ditorehkan oleh pendahulunya. “Kalau optimis, bismillah, insyaallah. Karena emang pas waktu di Pionir juga sempat masuk ke semifinal. Bismillah, semoga kali ini bisa masuk final, syukur-syukur keduanya (tenis meja single dan double) bisa dapat juara satu, insya Allah.” Ungkapnya optimis usai pelepasan.

Reporter: Awla Rajul/Suaka

Redaktur: Fauzan Nugraha/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas