SUAKAONLINE.COM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar pembekalan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan kepada Masyarakat (KKN SISDAMAS) melalui zoom meeting pada Selasa (4/7) hingga Rabu (5/7/2023) lalu. KKN SISDAMAS tahun ini diikuti oleh 5.967 dari 6300 mahasiswa yang terdata oleh bagian kemahasiswaan.
Ketua pelaksana kegiatan KKN 2023, Aep Kusnawan menyampaikan bahwa pelaksanaan KKN tahun ini berdasarkan gabungan aspek penilitian dan pengabdian yang bertuju pada metodologi pemberdayaan. “Nanti pelaksanaannya akan berlandaskan metodologi. Metodologinya adalah pemberdayaan yang menggambungkan aspek penelitian dan aspek pengabdian,” ujarnya dalam sambutan, Rabu (5/7/2023).
Adapun output dari KKN ini bagi mahasiswa ialah berupa jurnal hasil pengabdian dan penelitian. “Output yang diharapkan adalah hasil pemetaan sosial yang dilakukan, catatan akhir harian dari teman-teman tulis setiap kali melakukan kegiatan, dan berbentuk artikel jurnal yang sesuai template,” ucapnya.
Tim ahli dari LP2M, Yadi Ardiansyah mengingatkan bahwa Jawa Barat adalah provinsi dengan tingkat intoleran yang tinggi. Maka nilai moderasi beragama ditujukan untuk sampai pada masyarakat. “Khusus untuk tahun ini ada nilai yang harus masuk yakni moderasi beragama. Kita itu Jawa Barat intolerientasinya lebih tinggi,” ujarnya, Rabu (5/7/2023)
Yadi menekankan kepada mahasiswa bahwa tahap awal adaptasi merupakan tahap penting diterima atau tidak mahasiswa dalam suatu masyarakat. “Kegiatan adaptasi dengan masyarakat itu kegiatan paling krusial. Rekan- rekan mahasiswa interaksi dengan masyarakat baik, maka akan baik juga. Tapi toleransi kurang, maka akan gagal. Maka dari itu, tentukan siklus pertama ini, “ jelasnya.
Di penghujung kegiatan, ia pun menyampaikan bahwa indikator sukses KKN dapat dilihat dari terlaksanakannya 4 siklus tersebut. “Sukses tidaknya KKN itu dilihat dari suksesnya melaksanakan 4 siklus ini. Nah, dari empat siklus ini setelah tanggal 20 itu kalian harus melaporkan,” pungkasnya.
Adanya subsidi dari kampus
Berbeda dengan tahun sebelumnya, KKN tahun ini akan ada subsidi langsung yang diberikan oleh kampus kepada mahasiswa sebagai akomodasi pelaksaan KKN. Namun, karena alasan keamanan, sistem pencairan dana tidak dilakukan di awal, melainkan di akhir melalui Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) setelah melengkapi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Aep yang mengakatan bahwa akan ada subsidi biaya yang diberikan kepada kelompok KKN. Pada masing- masing kelompok akan diberikan dana sebesar Rp750.000. “Pembiayaan khusus tahun ini seperti tahun lalu. Kita alokasikan untuk anggota, saat ini pada tiap-tiap kelompok diberikan kesempaatan pencairan 750 ribu,” lanjutnya.
Adapun, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap kelompok mahasiswa untuk mencairkan dana tersebut, ialah; pertama harus adanya surat undangan rapat, kedua harus ada daftar hadir rapat yang telah ditanda-tangani DPL serta KPP, ketiga notulen rapat yang juga ditanda tangani DPL dam KPP, dan keempat kwitansi pembelian konsumsi rapat, serta dokumentasi bukti kegiatan.
Terkait dengan pendanaan, salah satu mahasiswa Sastra Inggris Semester 6, Gugun (bukan nama sebenarnya) masih menyayangkan keputusan dana yang akan diberikan kepada setiap kelompok mahasiswa diakhir kegiatan. “Menurut saya itu agak gimana, ya. Kenapa diakhir gitu. Pada ujung-ujungnya menjadi dana talang, jadi para mahasiswa harus menalang anggaran tersebut. Saya rasa bakal lama itu dalam pencairannya,” ujarnya ketika diwawancarai melalui WhatsApp, Rabu (06/07/2023).
Meskipun begitu, ia tetap merespon baik hal tersebut mengingat tahun sebelumnya tidak adanya anggaran yang didapatkan mahasiswa.“Saya pernah menanyakan ke kating yang pernah KKN dari tahun-tahun sebelumnya, tidak ada anggaran dari lembaga kampus. Mungkin karena kita mengajukan dan di acc (oleh kampus -red) dan dikasihlah persyaratannya (pendanaan -red) itu,” ungkapnya.
Reporter: Aurora Rafi N/Suaka
Redaktur: Muhammad Fajar Nurohman/Suaka