Kampusiana

Menilik Makna Tersembunyi di Balik Lagu Baru Panji Sakti

Musisi, Panji Sakti membawakan lagu-lagunya dalam Exclusive Live Performance Harlah Ke -10 CSSMORA di aula gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG), kampus 2 UIN SGD Bandung, Kota Bandung, Senin (4/12/2023). (Foto: Fitria Nuraini/Suaka)

SUAKAONLINE.COM- Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMORA) UIN Bandung menggelar Exclusive Live Music Performance dalam rangka harlah ke-10 CSSMORA di aula gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG), kampus 2 UIN SGD Bandung, Senin (4/12/2023). Sebelum acara puncak berlangsung, CSSMORA telah mengadakan berbagai perlombaan di tingkat nasional, yang terdiri dari lomba essai, poster, pidato, MTQ, dan futsal.

Pada gelaran Live Music Perfomance kali ini, CSSMORA menghadirkan musisi asal Bandung, Panji Sakti untuk turut memeriahkan acara dengan berbagai lagunya. Panji membuka penampilannya dengan menjadikan CSSMORA sebagai panggung perdananya dalam membawakan dua buah lagu yang belum dirilisnya. Yakni lagu berjudul “Puisi Pengantar” dan “Kasih Cinta.”

Dalam kesempatan tersebut juga terdapat sesi Dialog Rindu. Dimana Panji menjelaskan makna dibalik lagu-lagu yang dibawakan, termasuk lagu terbarunya “Puisi Pengantar”. “Kalau Puisi Pengantar itu ide besarnya, jadi kalau aku sudah ada di puncak kecintaanku dan aku mencintaimu dan kau mencintaiku. Maka, bunuh saja aku,” jelasnya, Senin (4/12/2023).

Sementara untuk lagu “Kasih Cinta”, Panji menerangkan makna lagu tersebut bahwasanya lebih berpijak pada manusia yang kerap kali menolak berbagai bentuk kesedihan. Padahal menurutnya, kesedihan masih menjadi bagian dalam alur cerita Tuhan. Dalam lagu ini Panji juga mempertanyakan, untuk apa meraih segala sesuatu tapi di satu sisi dapat menjauhkan diri dari Tuhan.

Tak luput juga, lagu berjudul “Kepada Noor” yang belakangan ini sempat ramai diputar di berbagai platform sosial media, seperti aplikasi Tiktok dan Spotify juga turut meramaikan puncak acara harlah ke-10 CSSMORA ini. Panjii juga sedikit menceritakan terkait historis serta makna tersendiri dari lagu tersebut yang ternyata tak banyak orang ketahui.

Lagu “Kepada Noor” merupakan puisi sekaligus pengalaman pribadi seorang penyair bernama Muhammad Syarif Hidayat. “Itu adalah musikalisasi puisi dan puisinya karya Muhammad Syarif Hidayat. Noor itu untuk pasangan beliau, jadi namanya Noor Siti Nurbaya. Jadi itu puisi PDKT, saking cintanya kang Syarif Hidayat pada kekasihnya,” ungkapnya.

Namun, Panji mengaku memiliki interpretasi tersendiri terhadap larik-larik puisi yang ia dawaikan. Menurutnya, makna lagu “Kepada Noor” tersebut lebih mengungkapkan kerinduan kepada sang pencipta bukan kepada seseorang secara personal. Kendati demikian, Panji membebaskan para pendengarnya untuk mempunyai interpretasi masing-masing.

Ketua pelaksana, Siti Nur Elis berharap jika gelaran Exclusive Live Performance ini dapat meningkatkan eksistensi CSSMORA di khalayak umum, khususnya di UIN Bandung itu sendiri. “Mungkin karena kita sebagai organisasi mahasiswa yang ada di UIN, tentunya kita berharap dapat dikenal oleh khalayak umum. Juga bisa membantu atau memberikan manfaat dan inovasi bagi sekitar,” ucapnya.

Salah satu peserta dari jurusan Tasawuf dan Psikoterapi, Gina Aninda berpendapat bahwa acaranya sangat menarik didukung dengan penampilan Panji Sakti. “Acaranya sangat menarik ya, karena pasti banyak orang juga mau jadi santri nasional gitu. Terus tadi ada performance dari Panji Sakti yang sangat menarik, juga dari lirik syairnya juga sangat bermakna jadi sangat berpengaruh dalam kehidupan,” ucapnya.

Acara harlah ke-10 CSSMORA ini ditutup dengan penampilan tari kreasi nusantara dari tim CSSMORA dan pengumuman berbagai kejuaraan lomba Semarak yang sebelumnya telah terselenggara secara umum di tingkat nasional serta diadakan dengan mekasnisme online dan offline.

Reporter: Elsa Adila Rahma & Fitria Nuraini/Suaka

Redaktur: Mohamad Akmal Albari/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas