Fakultas Syariah dan hukum (FSH) berdiri dengan cat hijaunya di depan lapongan sepak bola UIN Sunan Gunung Djati, mobil dan motor yang berjejer di halamannya, menunjukkan tingkat kesejahteraan para dosen dan pegawainya.
Bersama Fakultas Ushuludin dan Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah lahir seiring berdirinya IAIN Sunan Gunung Djati Bandung di tahun 1968. Dengan tiga jurusan; Muamalah Jinayah, Peradilan Agama dan Tafsir Hadits, Fakultas Syariah terus berkembang.
Setelah IAIN bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), semua fakultas beramai-ramai membuka prodi ilmu umum. Administrasi Negara (AN) dan Manajemen adalah prodi baru yang dibuka di FSH. Hingga hari ini FSH memeliki sembilan jurusan. Namun sebagai salah satu fakultas tertua, FSH ternyata menyimpan berbagai masalah.
Salah satunya diungkapkan Agus, mahasiswa angkatan pertama jurusan AN. Menurut Agus, tidak ada kesesuaian antara AN dan Syariah. “Kesannya terlalu memaksakan AN di FSH,” ungkap Agus.
Menanggapi masalah ini, Ketua Senat Mahasiswa FSH Yana Chairu Taufik mengungkapkan bahwa AN dan Manajemen merupakan jurusan ‘titipan’ sebelum fakultas baru dibuka. “Pada tanggal 11 mei 2010, ada perkumpulan dekan di Jakarta. Mereka melakukan presentasi untuk membuka Fakultas Sosial, Politik dan Ekonomi (Sospolek) dan Fakultas Hukum,” ungkapnya.
Untuk itu, kata Yana, pihaknya mendukung dan terus mengupayakan berdirinya dua fakultas baru tersebut. “Kami akan melakukan audiensi tentang fakultas baru tersebut. Apabila dirasa masih tidak jelas, kita langsung ke rektorat,” lanjut Yana.
Fakultas Sospolek dan Fakultas Hukum adalah wacana yang menghangatkan hati mahasiswa AN, Manajemen, dan IH. Sayangnya, kepastian berdiri kedua fakultas tersebut masih dipertanyakan. Apalagi, tidak semua pihak setuju dengan penempatan jurusan di kedua fakultas tersebut nantinya. Vina, dosen FSH mengungkapkan kalau pun fakultas baru akan berdiri, AN dan Manajemen harus berada di fakultas berbeda, tidak dalam satu fakultas (Sospolek, red-). “AN masuk ke FISIP dan Manajemen masuk ke FE,” terang Vina. []Tina Suhartini/Suaka
