Lintas Kampus

Atasi Masalah Kependudukan, BPPKB Libatkan Pers Mahasiswa

 

Dok. Net

Dok. Net

SUAKAONLINE.COM — Saat ini, jumlah penduduk di Jawa Barat lebih dari 43 ribu jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) mencapai 1,9 persen. Artinya, setiap tahun diperkirakan lahir 900 ribu bayi. Kondisi ini memerlukan perhatian serius dan langkah nyata bagi para pemangku kepentingan di berbagai tingkatan.

Itulah yang disampaikan Ketua Koalisi Kependudukan Jawa Barat, Feri Hadiyanto dalam workshop Jurnalisme Kependudukan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung, bersama Lembaga Pers Mahasiswa se-Kota Bandung, Rabu (14/5/2014) di Hotel Grand Serela Setiabudi, Bandung.

Soeroso Dasar, Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) menuturkan, dampak dari ledakan penduduk tersebut akan mendorong tingkat kemiskinan yang semakin tinggi di setiap daerah. Hasil penelitian dari Pendataan Keluarga  dan Laporan FI Dallap   pada Desember 2009 saja, menunjukan 1.5556 penduduk mengalami kemiskinan atau 81.58 persen penduduk di Kota Bandung mengalami kemiskinan.

Mengatasi Persoalan kependudukan, Feri Hadiyanto dan Soeroso Dasar satu pemikiran, bahwa untuk menyelesaikan persoalan kependudukan harus menggalakan program Keluarga Berencana (KB) kepada lapisan masyarakat. Salah satunya dengan melibatkan Pers Mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri dan swasta di Kota Bandung.

Menurut Soerso, dari data yang pernah dirilis secara terbuka, beberapa perhitungan  dilakukan di Kab/Kota di Jawa Barat menunjukkan semakin baik peserta KB di daerah tertentu, ada kecenderungan  semakin rendah tingkat kemiskinan  di kawasan itu. Begitu juga sebaliknya.

“Jadi, program KB merupakan suatu ikhtiar dan ‘jalan pintas’ yang relatif murah memberantas kemiskinan secara sistematis dan jangka panjang,” ujar Soerso.

Sementara Wuryani, Ketua Pelaksana Workshop memaparkan, pers berperan aktif dan kritis dalam mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat, begitupun dengan Pers Mahasiwa yang berperan aktif dan berpengaruh dalam pembentukan opini positif bagi masyarakat, khususnya masyarakat kampus.

“Untuk itu pers mahasiswa dapat membantu mengatasi ledakan penduduk lewat sosialisasi yang dilakukan melalui media yang dimiliki oleh pers kampus. Di mana kekuatan media sangat besar dalam mempengaruhi paradigma masyarakat dalam pembentukan opini yang positif bagi program KB,” katanya.

Wuryani menambahkan, solusi untuk menekan ledakan angka penduduk sebenarnya mampu dilakukan pemerintah sejak dini. Dengan cara terus menggalakkan pembangunan  kependudukan dan KB yang mestinya harus menjadi concern pemerintah.

“Sebenarnya solusi untuk menekan ledakan penduduk di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung, mampu teratasi jika pemerintahnya menyadari dan menerapkan teori ekonomi yang ada, bahwa perkembangan infrastruktur tidak akan selalu memberikan kesejahteraan masyarakat, namun pembangunan kependudukan dan KB sudah pasti memberikan efek  positif kepada kemakmuran,” pungkasnya.

Reporter : Fatia Ruhbaniyah/Nita Juniati/Suaka

Redaktur : Adi Permana

5 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas