Terkini

Pemilihan Rektor, tinggal Tunggu Bulan

Pemilihan rektor UIN SGD Bandung direncanakan akan diselenggarakan pada akhir Mei, tahun ini dengan panitia yang telah dibentuk pertengahan bulan Maret lalu. Didi Mashudi (Pembantu Rektor II) terpilih sebagai ketua  panitia, dan A. Hamdan Dimyati selaku Kepala Biro AKU (Akademik, Administrasi dan Keuangan) sebagai  sekretaris.

Mekanisme pemilihan akan dilakukan seperti periode sebelumnya berdasarkan statuta  (aturan main) yang sampai saat ini belum ada perubahan, dan telah disepakati oleh Pimpinan UIN, dibuat  sesuai Kementerian Agama.

Mekanisme pencalonan yaitu dengan melihat jumlah calon, seleksi menjadi 3 besar seumpama calon berjumlah 6 orang. Ketiga calon yang sudah mendapat suara tersebut diusulkan kepada Kementerian Agama, lalu diputuskan kelayakannya dengan suara terbanyak berdasarkan surat keputusan Kementerian Agama itu sendiri.

Sementara pengesahan dan pelantikan akan dilakukan di Jakarta tepatnya di Kantor Kementerian Agama. Asis Saepudin menjelaskan meskipun salah satu calon rektor sudah mendapat surat terbanyak, ia pun harus mendapat Surat Keputusan Presiden melalui pertimbangan Kementerian Agama. ”Bagi calon yang sudah memiliki suara terbanyak pun tidak menentukan dirinya menjadi rektor secara mutlak, karena semua dikembalikan atas pertimbangan dari Kementerian Agama di Jakarta dengan Surat Keputusan (SK) Presiden,” ujarnya.

Dalam pemilihan rektor melibatkan 53 orang senat  yang terdiri dari Guru Besar (gelar professor-red), para Dekan, dan perwakilan  senat utusan fakultas yang jumlahnya bervariasi berdasarkan banyaknya jurusan dan mahasiswa di setiap fakultas. “Ada empat calon yang diprediksikan akan maju menjabat sebagai rektor, yaitu Pembantu Rektor III Endin Nasrudin dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Pembantu Rektor IV Moh. Najib dari Fakultas Syari’ah dan Hukum, Asep Saepul Muhtadi dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan Agus Salim dari Fakultas Adab dan Humaniora” jelas Asis.

Asis merasa tidak perlu mensosialisasikan tentang pemilihan rektor kepada mahasiswa secara rinci, pihaknya akan memberitahukan melalui papan pengumuman. “Untuk sosialisasi pada mahasiswa sendiri nampaknya tidak detail apalagi sekarang tidak melibatkan mahasiswa, paling akan dibuat spanduk untuk pengumuman pelaksanaannya saja” tambah Asis.

Di sisi lain para mahasiswa menginginkan ada keterbukaan dari pihak kampus dalam pemilihan rektor, mereka mengharapkan adanya Pemilu raya yang dapat melibatkan semua pihak kampus terutama mahasiswa. “Kembali ke mahasiswa harus demokrasilah, setidaknya walaupun kita tidak tahu tapi kita udah ikut memilih sesuai dengan apa yang kita inginkan,” tutur mahasiswi Jurusan Psikologi semester 2 yang tidak ingin disebutkan namanya ini.

Di samping itu, forum dosen yang digagas oleh Muflih menggelar debat calon rektor dengan tujuan untuk mendorong panitia supaya mengetahui kapabilitas setiap calon rektor yang maju, akan dilaksanakan pada saat pemilihan. [] Sopi, Yane, Ratih, Sri C/SUAKA

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas