SUAKAONLINE.COM — Mahasiswa Baru (Maba) UIN SGD Bandung yang lolos melalui jalur seleksi gelombang kedua, merasa dibedakan pada pelaksanaan Ta’aruf Orientasi Pengenalan Akademik 2014. Pasalnya, mereka belum mendapatkan fasilitas Ta’aruf, diantaranya Id Card, buku, kaos, dan lainnya.
“Saya dan teman-teman merasa terdiskriminasi, karena belum mendapatkan fasilitas apa-apa. Padahal sudah bayar, sekarang pun saya tidak memakai Id Card, dan nanti pada hari ke tiga kami tidak memakai kaos Ta’aruf,” keluh Ahsani Takwim, mahasiswa baru jurusan Terjemah Bahasa Inggris, Kamis (28/8/2014).
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) yang baru dilantik awal Agustus lalu menjelaskan tidak ada diskriminasi pada mahasiswa yang lolos gelombang dua. “Memang mepet waktunya, kerena tidak sedikit jumlahnya, tidak akan selesai dalam satu atau dua hari, harap dimaklum,” ungkap Sarief Saefulloh di sela-sela acara Ta’aruf.
Selain itu, Tes Kesehatan untuk mahasiswa gelombang dua pun dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Ta’aruf. Sehingga, acara demi acara berlangsung kurang kondusif.
Sementara menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Ali Ramdhani, tidak mengetahui ihwal permasalahan itu. Ia mengatakan akan segera mengklarifikasi masalah teskes ini. “Untuk tahun-tahun selanjutnya kami berharap lebih baik dari sekarang. Kami akan terus mengevaluasi kekurangan yang terjadi,” papar Ali di ruangannya.
Ia menambahkan, tidak ada yang disalahkan dalam hal ini. Pengumuman seleksi gelombang dua memang terkesan mendadak, hanya beda satu hari dengan pelaksanaan Ta’aruf. Sehingga, panitia pun baru mengetahui jumlah mahasiswa gelombang kedua. Jadi, untuk fasilitas tidak bisa diberikan tepat waktu.
Pada tahun 2014, UIN SGD Bandung membuka jalur seleksi mahasiswa baru untuk gelombang 2. Hal ini dilatarbelakangi adanya kuota jurusan yang belum terpenuhi dan animo masyarakat yang antusias untuk berkuliah di UIN SGD Bandung.
Reporter : Anjar Martiana
Redaktur : Adi Permana