Kampusiana

LC dan LH, Gedung Alternatif yang Minim Fasilitas

Dok. Suaka

Dok. Suaka

 SUAKAONLINE.COM— Gedung Language Center (LC) dan Lecture Hall (LH) adalah bangunan baru di lingkungan kampus UIN SGD Bandung. Keduanya seringkali dialihfungsikan sebagai gedung perkuliahan. Hal tersebut disebabkan ruang perkuliahan yang ada saat ini tidak sepadan dengan jumlah mahasiswa UIN SGD Bandung.

Ketidaksesuaian jumlah ruang kuliah disebabkan meningkatnya jumlah mahasiswa UIN SGD Bandung tahun lalu. Menurut Kabag Humas UIN SGD Bandung Saepuddin, Bahwa pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2014 ada sekitar 6.500 pendaftar yang diterima menjadi mahasiswa UIN SGD Bandung.

Angka tersebut tidak sepadan dengan ruang perkuliahan yang hanya berjumlah 138 ruangan. Karenanya, pihak rektorat menjadikan gedung LC dan LH sebagai alternatif gedung perkuliahan.

Namun fasilitas yang disediakan di kedua gedung alternatif itu belum memadai. Seperti belum adanya fasilitas proyektor di seetiap ruangan. Selain itu, ruangan yang panas juga menghambat proses belajar mengajar di LC dan LH.

Seorang mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Humas Rimayanti mengeluhkan, bahwa proses perkuliahannya kurang beerjalan maksimal karena fasilitas yang disediakan belum lengkap. “Resiko bagi yang kuliah di Lecture Hall biasanya ngambil infocus di fakultas,” ujarnya, Selasa (10/2/2015).

Ketidaklengkapan fasilitas di LC dan LH dikarenakan gedung tersebut masih baru dan belum dibakukan. “Infocus tidak dipasang karena sifatnya barangkali dadakan dan ini sepertinya belum dibakukan seperti ruang kuliah yang lain, dan barangkali kedepannya pasti dipasang” ujar Saepudin saat ditemui suaka diruangannya.

Sementara itu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik semseter enam Adit Saputra berharap, pihak rektorat segera menyediakan fasilitas perkuliahan yang layak. “Di mana pun ruang kuliahnya, yang jelas fasilitas penunjang pendidikan harus diperhatikan. Supaya mahasiswa nyaman dalam mengikuti pembelajaran,” jelas Adit, Kamis (12/2/2015).

Sampai kini, gedung LC dan LH banyak digunakan oleh dosen dan mahasiswa dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang tidak mendapatkan kelas untuk kegiatan perkuliahan.

Reporter         : Iis Rismawati/Magang

Redaktur        : Adam Rahadian

 

 

4 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas