SUAKAONLINE.COM,Bandung- Aktivitas gerakan mahasiswa di era reformasi tidak harus selalu demonstrasi atau unjuk rasa turun ke jalan. Masih banyak beragam cara untuk mengekspresikannya, salah satunya melalui aktivitas di media sosial.
Demikian yang disampaikan oleh salah satu comic kawakan Indonesia, Raditya Dika dalam talkshow Kompas Kampus yang bertajuk ‘Apa kabar gerakan mahasiswa?’, di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Sabtu (23/5/2015). Selain Radit, dalam talkshow yang dipandu Rosiana Silalahi tersebut hadir pula Arifin Panigoro dan Fadjroel Rachman sebagai narasumber.
Menurut Radit mahasiswa hari ini harus menentukan gerakannya sendiri. Ia menekankan bahwa kini bukanlah saatnya saling mencibir gerakan mahasiswa. “Kalau Lu tidak suka dengan cara orang lain berjuang, Lu harus pilih cara Lu sendiri untuk berjuang,” ungkap penulis novel ‘Kambing Jantan’ tersebut.
Senada dengan Radit, Fadjroel Rachman pun mengingatkan bahwa gerakan mahasiswa harus sesuai dengan zamannya. “Ketika zaman saya jadi aktivis, kalau mau mencabut undang-undang, yang kita hadapi adalah DPR langsung, kita turun ke jalan. Kini ada MK, Anda datang seorang saja lapor MK, sudah bisa mencabut undang-undang yang diolah dua tahunan itu,” jelas Fadjroel yang sempat mencalonkan diri menjadi calon presiden RI ke tujuh.
Menilai gerakan mahasiswa saat ini, ketiga pemateri yang hadir sepakat bahwa gerakan mahasiswa saat ini harus menemukan polanya sendiri. “Gerakan mahasiswa saat ini harus sesuai dengan kondisi zaman,” ungkap Arifin Panigoro yang pernah terlibat dalam penggulingan rezim Orde Lama.
Mengakhiri talkshow, Radit menambahkan apapun gerakannya mahasiswa harus bergerak dengan penuh kesadaran dan keyakinan. “Berjuanglah dengan cara masing-masing, jangan mau dibego-begoin,” pungkas Radit.
Reporter : Ahmad Rijal Hadyan
Redaktur : Isthiqonita