Lingkungan dan Kesehatan

Bakti Sosial Hima EGU Sumedang Bagi OTD Bendungan Jatigede

Salah satu anggota Hima EGU Sumedang tengah memberi sosialisasi kepada anak-anak korban pembangunan bendungan Jatigede di di SDN Cipondoh, Desa Batukasur, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Senin (2/3/2016)

Salah satu anggota Hima EGU Sumedang tengah memberi sosialisasi kepada anak-anak korban pembangunan bendungan Jatigede di di SDN Cipondoh, Desa Batukasur, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Senin (2/3/2016). (Rifki Muta’ali/ Magang)

SUAKAONLINE.COM, Sumedang – Himpunan Mahasiswa Elingga Geusan Ulun (Hima EGU) Sumedang bekerja sama dengan Paguyuban Motekar Sumedang menggelar bakti sosial kepada Orang Terkena Dampak (OTD) Pembangunan Bendungan Jatigede. Bakti sosial ini dilakukan di SDN Cipondoh, Desa Batukasur, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Senin (2/3/2016). Bakti sosial ini bertujuan untuk memulihkan mental anak-anak yang terkena dampak pembangunan bendungan Jatigede.

Pembina Hima EGU Sumedang, Widodo Abidarda mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari putra-putri Sumedang yang peduli terhadap anak-anak yang terkena dampak pembangunan Bendungan Jatigede. “Melihat dari keadaan, anak-anak disana memang butuh motivasi karena kehilangan rumah dan sekolah mereka yang dulu,” kata Widodo.

Sementara itu, salah satu pengurus Hima EGU Sumedang, Ari Yoga mengatakan bahwa anak-anak yang merupakan penerus bangsa harus diperhatikan, terutama dari segi pendidikan. Karena pendidikan merupakan investasi yang besar dan sangat penting. “ Anak-anak yang dulu belajar bareng, main bareng raramean pasti akan merasa beda, karena lingkungan mereka yang dulu telah hilang,” kata Ari.

Anak-anak yang terkena dampak dari Bendungan Jatigede, dinilai sangat memperihatinkan, mulai dari akses sekolah yang jauh dan sulit dilalui kendaraan. Lebih lanjut Ari mengatakan bahwa, untuk kedepannya Hima EGU Sumedang akan membantu anak-anak tersebut dengan memberikan buku bacaan dan buku pelajaran agar mereka tetap bisa belajar meskipun jauh dari sekolah. “Karena sekarang kita sudah mengetahui apa yang dibutuhkan disini, kita akan kembali lagi dengan membawa buku bagi mereka,” tegas Ari.

Reporter : Rifki Muta’ali / Magang

Redaktur : Edi Prasetyo

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas