SUAKAONLINE.COM – Tiga mahasiswi jurusan Psikologi UIN SGD Bandung terpilih untuk mewakili Indonesia dalam kongres International Assosiation Cross Culture Psychology (IACCP) 23rd di Nagoya, Jepang. Ketiga mahasiswi tersebut adalah Siti Anisa Toyibah, Nurul Alfiah dan Yuni Lestari. Meskipun telah terpilih, mereka masih mengalami kesulitan dalam hal biaya untuk berangkat ke Negeri Sakura. Saat ini, mereka sedang berusaha mengumpulkan dana untuk pendaftaran, keberangkatan dan persiapan selama enam hari disana.
Rencananya, disana mereka akan mempresentasikan poster penelitian yang telah diseleksi mengenai “Gambaran Konsep Silih Asah, Asih, Asuh dalam konteks Sosial Kehidupan Masyarakat Sunda” yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juli sampai tanggal 5 Agustus.
“Untuk biaya itu dari kita sendiri, jadi sekarang itu kami sedang berusaha banget. Soalnya terakhirnya kan bulan ini untuk pendaftaran itu, dan harus ada uang sekitar delapan sampai 10 juta, dan itu untuk pendaftarannya saja, belum untuk pemberangkatan, kita butuh dana sekitar 145 juta rupiah, jadi masih banyak sekali yang harus dipersiapkan,” ujar Siti, Selasa (17/5/2016).
Sampai saat ini, mereka telah mengajukan beberapa proposal ke beberapa instansi, seperti ke pihak Al-Jamiah, ke Kementrian Agama, Kemudian ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Siti berharap pihak kampus memberikan dana bantuan kepada mereka. Pihak kampus pun telah mengetahui hal ini, dan memberikan tanggapan baik. Tetapi pihak kampus belum mempertimbangkan perihal bantuan yang akan diberikan kepada mereka.
“Kita sudah ke kementrian-kementrian, ada beberapa yang gak bisa, karena memang kita bukan naungannya. Jadi berharapnya sih ada dana dari kampus untuk kita pergi kesana. Karena kita juga membawa nama UIN SGD Bandung. Dan disana banyak universitas-universitas dari berbagai negara, dan mungkin nanti kita bisa bekerjasama dengan mereka, dengan Nagoya, Jepang,” lanjut mahasiswa semester enam tersebut.
Siti menjelaskan, berawal dari tugas penelitian Ujian Akhir Semester (UAS) yang diperintahkan oleh dosen untuk mencari event. Akhirnya mereka menemukan event IACCP. Dengan cekatan, mereka segera melengkapi semua persyaratan dan melakukan tahapan seleksi penelitian. Kemudian, mereka menerima email informasi bahwa mereka lolos dan terpilih untuk mewakili Indonesia pada bulan Februari lalu.
“Awalnya saya gak percaya, wah ko bisa gitu. Karena mimpi juga nggak, Cuma untuk iseng-iseng saja. Tapi, setelah saya menerima informasi dari email bahwa ternyata bisa mewakili Indonesia lalu kita langsung masukin abstrak dan lain-lainnya, udah setelah itu kita tinggalin aja,” ujar mahasiswi asal Sukabumi tersebut.
Reporter : Puji Fauziah
Redaktur : Edi Prasetyo