SUAKAONLINE.COM, Bandung — Pesta buku 2015 di Landmark Convention Hall, Jalan Braga 129, Bandung yang berlangsung sejak Jumat (30/01/2015) kali ini memamerkan replika Mummy Firaun Raja Ramses II. Ini kali partamanya replika Firaun dipamerkan di Indonesia.
“Ini pameran pertama di Indonesia, pernah ada di Jakarta, tapi bukan Mummy Ramses dua,” ucap koordinator pameran Mummy, Abdul.
Abdul menambahkan dengan adanya pameran ini dapat memberikan pengetahuan tentang sejarah Islam kepada masyarakat. “Tujuannya, mengenalkan sejarah Islam Nabi Musa dan Raja Firaun Ramses II. Ujung-ujungnya ke buku juga, karena dengan melihat pameran ini diharapkan minat baca sejarah bertambah,” tuturnya, Senin (2/02/15).
Tidak hanya replika Mummy Firaun, ornamen lain pun ikut dipamerkan, di antaranya tali buluh tukang sihir Firaun, sakrofogus atau peti mati Firaun, tongkat Nabi Musa dan Kitab Taurat. Benda-benda itu didatangkan langsung dari Turki.
Abdul mengatakan bahwa benda tersebut bisa didatangkan karena kerjasama antara Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jabar dengan Event Organizer (EO) Piramid. “EO Piramid yang kemudia bekerja sama dengan EO Turki,” tambahnya.
Rencananya, pameran ini akan digelar di berbagai daerah di Indonesia. “Sesudah ini (pesta buku di bandung, Red-) di Jakarta, Bulan Mei di Islamic Book Fair, pameran buku juga, sudah dari Jakarta rencananya ke Kalimantan,” jelas Abdul.
Digelarnya pameran ini memberikan kesan tersendiri bagi sebagian pengunjung. Salah satunya Cindi (19), dia merasa berada di abad 12 Sebelum Masehi. “Pertama kali pas masuk itu atmosfernya kuat banget soalnya keadaannya gelap banget,” ungkapnya.
Sementara di sisi lain, Cindi menyesalkan pameran itu karena benda yang dipamerkan tidak lengkap. “Kurang banyak bendanya, banyak space yang kosong dan keterangan di setiap benda kurang jelas, seperti siapa yang buat, kapan dibuatnya dan sebagainya,” sesal Cindi.
Pihak EO Piramid, Tsani mengkonfirmasi soal kurangnya benda pamer. Ia menjelaskan bahwa pameran ini hanya menjelaskan tentang Nabi Musa mengalahkan Firaun. “Jadi yang dipamernya benda yang berhubungan saja,” jelasnya.
Jumlah pengunjung terus bertambah setiap harinya. Menurut Abdul rata-rata mencapai empat ribu per hari. “Target 10 ribu pengunjung per hari. Hari pertama pembukaan ada lima ribu pengunjung, tapi Sabtu – Minggu mencapai 25 ribu, dan sekarang melonjak lagi,” paparnya.
Reporter : Dede Lukman Hakim
Redaktur : Robby Darmawan