Terkini

Aksi Ricuh Akibat Birokrasi Lelet

[Suakaonline]-Aksi demo menolak kenaikan harga BBM dari berbagai organisasi mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Komite Penyelamat Bangsa (KPB) diwarnai baku hantam dengan aparat kepolisian di depan Gedung Sate, Bandung, Senin (26/3).

Kericuhan disebabkan karena audiensi yang dilakukan oleh para perwakilan massa dengan anggota DPRD Jawa Barat dinilai lamban, sementara massa yang lain harus terus berada diluar gedung. “Massa aksi memanas karena birokrasi lelet, massa aksi akhirnya chaos dengan sendirinya,” tutur Redy, salah satu demonstran, saat diwawancara setelah kericuhan meredam.

Massa yang semakin memanas memaksa beberapa perwakilan dari DPRD Jawa Barat keluar untuk berhadapan dengan massa. Perwakilan DPRD Jawa Barat dari fraksi PDI-Perjuangan berhadapan langsung dengan massa dan menandatangani petisi yang diajukan oleh para demonstran untuk mendukung penolakan kenaikan harga BBM dan berpihak pada rakyat.

Sementara itu, fraksi-fraksi dari partai yang lain belum menandatangani petisi. Pasalnya, yang hadir saat audiensi kala itu hanyalah dari beberapa fraksi saja. Rencananya akan diadakan kembali pertemuan dengan Sembilan fraksi pada 27 Maret guna menandatangani petisi serupa.

Perjuangan untuk menuntut hak rakyat tidak berhenti sampai disini. Widi, selaku koordinator lapangan (Korlap) berencana menghimpun kekuatan terutama dari seluruh elemen mahasiswa kota Bandung guna melancarkan aksi serupa mendesak pemerintah Jawa Barat agar berpihak pada rakyat. “Kita akan melakukan konsolidasi besar-besaran terutama kota Bandung, bagaimana hari ini kampus-kampus untuk bisa kita konsolidasikan untuk bisa turun aksi bersama organ-organ mahasiswa sekota Bandung,” Ucap Widi. Ia menambahkan, aksi-aksi akan terus berlanjut sampai tanggal 1 April mendatang yang berpuncak di Istana Negara, Jakarta.[] Salman/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas