Kampusiana

Bakti Lingkungan, Himagi Tanam Pohon di Gunung Manglayang

Mahasiswa Agroteknologi UIN SGD Bandung melakukan aksi tanam pohon dan pungut sampah di Gunung Manglayang kabupaten Bandung, Minggu (24/04/2016). Aksi ini merupakan bakti terhadap lingkungan dalam peringatan Hari Bumi.

Mahasiswa Agroteknologi UIN SGD Bandung melakukan aksi tanam pohon dan pungut sampah di Gunung Manglayang kabupaten Bandung, Minggu (24/04/2016). Aksi ini merupakan bakti terhadap lingkungan dalam peringatan Hari Bumi. (Dadan Ridwan / Magang)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagi) UIN SGD Bandung melakukan aksi tanam bibit pohon dan pungut sampah sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Manglayang, Minggu (24/4/2016). Aksi ini dilakukan sebagai bukti kepedulian dan bakti terhadap lingkungan dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada hari Jumat (24/042016) lalu.

Menurut ketua pelaksana bakti lingkungan, Pribadi Aliza Muhammad, bumi yang semakin tercemar polusi karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Hal ini memperburuk kondisi bumi saat ini. Sehingga diperlukan aksi nyata untuk melakukan perubahan. “Kita mengambil langkah kecil untuk hasil yang besar,” ujarnya.

Selanjutnya, aksi yang diagendakan setiap tahun ini merupakan program kerja dari Himagi Bidang Sosial dan Masyarakat. Aksi ini juga melibatkan mahasiswa dari semua angkatan, dosen, dan alumni di lingkungan jurusan Agroteknologi. Selain untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan, aksi ini juga sebagai ajang silaturahmi.

Pribadi menjelaskan, penanaman bibit pohon dimulai dari bawah hingga puncak Gunung Manglayang dengan membagi 5 pos. Masing-masing pos, ditanam bibit pohon dengan jenis yang berbeda-beda. Penanaman bibit pohon ini merupakan kali pertama dalam aksi bakti lingkungan yang pernah digelar Himagi. “Kalau tahun sebelumnya hanya memungut sampah di kampus hingga Bunderan Cibiru saja,” ungkap Pribadi.

Selain itu, Pribadi juga menyinggung kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di kampus UIN Bandung. Menurutnya, keberadaan pohon dilingkungan kampus sangat diperlukan. Selain menahan teriknya matahari juga sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. “Kalau dulu UIN Bandung sangat rindang, namun setelah adanya pembangunan, UIN jadi kampus beton,” kata Pribadi.

Ketua Himagi, Lugina Nasrullah mengungkapkan bahwa, mahasiswa Agroteknologi yang akrab dengan alam, merasa sangat terpanggil untuk menjadi pelopor perubahan dan kesadaran dalam mencintai lingkungan. “Selain bakti lingkungan, kami juga mengadakan desa binaan untuk mengadakan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pertanian”, ungkap Lugina.

Di era globalisasi seperti saat ini, eksploitasi sangat jelas terjadi. Oleh karena itu, HIMAGI berusaha untuk tetap konsisten dalam pelestarian alam dan membangun kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga dan mencintai lingkungannya. “Jangan hanya melihat keuntungannya saja, tapi lihatlah dampaknya,” tutup Lugina.

Reporter : Dadan Ridwan / Magang

Redaktur : Edi Prasetyo

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas