SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (Hima-SI Unikom) gelar seminar Bandung Game Dev Day 2016 di Auditorium Miracle Unikom, Kamis (21/4/2016). Dengan mengusung tema “Concept It, Make It, Sell It”, seminar ini menjadi ajang pengenalan dan pemberdayaan game developer local kepada masyarakat umum.
Ketua Pelaksana, Muhamad Faisal Widad mengatakan bahwa seminar ini digelar karena game developer local dinilai kurang terekspos meskipun telah berkarya di kancah internasional. “Banyak developer Bandung yang sudah go internasional tapi kok nyatanya di Indonesia sendiri tidak terkenal,” kata Faisal.
Seminar yang dihadiri oleh sekitar 76 peserta dari berbagai instansi tersebut juga dimaksudkan untuk mengiringi program smart city dan creative city cetusan walikota Bandung, Ridwan Kamil. Bandung yang dikenal dengan kreatifitas pemudanya diharapkan memunculkan game developer baru dengan nuansa yang baru pula.
“Games yang beredar di Indonesia kebanyakan berasal dari luar, padahal di Bandung sendiri terutama banyak developer. Bahkan bapak Ridwan Kamil sendiri ingin membuat Silicon Valleynya Bandung,” lanjut Faisal.
Faisal mengakui, Bandung Game Dev Day 2016 ini terinspirasi dari sebuah acara sejenis yang pernah ia hadiri di Jakarta. Selain itu, pemilihan tema acara ini didasarkan pada survey yang telah dilakukan dimana hasilnya menunjukkan kurangnya pengetahuan mahasiswa tengan game jenis ini, terutama mahasiswa di luar jurusan teknik informatika.
“Saya juga sudah tanya ke teman-teman saya yang di luar jurusan teknik tentang game developer dan saya kaget mereka itu banyak yang tidak tau apa sih game developer itu, makanya saya merancangan acara ini,” kata Faisal.
Co-Founder Ceylon Entertainment, Sarah Khaizuran Najma dan Managing Director Digital Happiness, Dito Suwardita dihadirkan untuk mengisi seminar ini. Dengan digelarnya acara ini, peserta diharapkan mampu menangkap informasi yang telah disampaikan oleh kedua narasumber mengenai bagaimana mengonsep, membuat dan menjual sebuah game.
Rangkaian seminar terbagi menjadi 3 sesi utama, yaitu sesi pengenalan bagaimana cara mengkonsep game kemudian dilanjutkan dengan sesi cara membuat game dan diakhiri dengan sesi penjelasan mengenai bagaimana cara memasarkan sebuah game yang telah dibuat.
Selain itu, dengan adanya acara semacam ini, Faisal berharap game developer di Indonesia mampu mengembangkan kreatifitas dan konsep yang baru dan tidak hanya mengadaptasi konsep dari luar tetapi turut andil dalam menciptakan konsep dan genre game yang baru.
“Jadi tidak hanya mengadaptasi konsep yang sudah ada dari luar tetapi memadupadankan konsep yang sudah ada dan menjadikannya sebuah genre baru. Saya berharap dari pemuda-pemuda itu muncul game developer baru dengan nuansa baru juga,” tambah Faisal.
Salah satu peserta, Nindhi mengungkapkan dirinya sangat mengapresiasi acara seminar Bandung Game Dev Day 2016 ini. “Topiknya bagus baik untuk calon-calon game developer dan gamernya sendiri jadi biar ngerti luar dalemnya gitu, meskipun dari acaranya sendiri agak kurang matang. Tapi secara keseluruhan bagus,” ungkap alumni Politeknik Jatinangor tersebut.
Reporter : Ayu Isnaini / Magang
Redaktur : Edi Prasetyo