SUAKAONLINE.COM, Bandung – Komunitas penggemar musik lintas generasi lintas genre Bazaarock menggelar konser amal bertajuk Bazaarock Charity’s 2016: HIV AIDS Children Rights di beberapa tempat di Bandung. Salah satunya di Eiger Adventure Store, jalan Sumatera, Kota Bandung (27/3/2016) beberapa pekan lalu.
Acara yang digagas Bazaarock tersebut digelar sebagai bentuk keprihatinan sekaligus dukungan terhadap bayi dan anak-anak yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).
“300 bayi di kota Bandung positif terinfeksi HIV/AIDS. Para balita korban HIV/AIDS tidak pantas di diskriminasi karena mereka hanya malaikat kecil yang tak tahu apa-apa, terwarisi dari perbuatan orang tuanya dulu, mereka bukan aib dan mereka membutuhkan perlakuan yang sama seperti halnya kita yang sehat,” ujar penyanyi Hip Hop Bandung sekaligus pembawa acara Bob.
Dalam pantauan Suaka, meski hujan mengguyur, namun tak satupun yang beranjak pergi meninggalkan acara, bahkan penonton semakin bertambah. Penonton terdiam sesaat salah satu Gitaris Shredder Aji Brokenbones menaiki panggung. Seperti biasa Aji tampil membawa gitar khas dan didampingi penari latarnya.
Dengan iringan musik yang dibawakan Aji, panitia penyelenggara berkeliling sembari membawa kotak donasi untuk anak-anak penderita HIV/AIDS. Tanpa paksaan para penonton memberikan bantuannya.
“Kami tak melihat jumlah yang kalian berikan akan tetapi kami sangat berterimakasih atas niat baik anda untuk memberikan sumbangan kepada korban HIV/AIDS,” ujar salah satu panitia sambil mengangkat kotak donasi yang hampir terisi penuh.
Musisi lama asal Bandung Budi Arab pun turut meramaikan acara tersebut. Budi angkat bicara, mengenai kegiatan yang di selenggarakan komunitas bazaarock. “Luar biasa ini adalah kegiatan yang mulia dan siapa sangka komunitas penyanyi rockers akan peduli pada korban HIV/AIDS, ” ujarnya.
Pihak Bazaarock berharap dengan terselenggaranya konser amal ini, agar stigma buruk masyarakat Indonesia terhadap korban HIV/AIDS dihilangkan dan tidak ada lagi diskriminasi untuk para korban virus tersebut.
Reporter: Mohammad Aziz Pratomo/ Magang
Redaktur: Ridwan Alawi