Fokus

Beban Akibat Fluktuasi Energi

Dok.Suaka

Dok.Suaka

Energi Alternatif

Terkait hal itu, Dosen jurusan Biologi UIN SGD Bandung Mohamad Agus Salim menyatakan bahwa perlu adanya energi alternatif selain BBM. Makai a  menawarkan energi biomassa sebagai alternatif. Biomassa merupakan jenis bahan bakar yang dibuat dari organisme, salah satunya mikro alga. Mikro alga adalah organisme yang kecil dan hanya bisa dilihat dengan miskroskop. Organisme tersebut dapat menghasilkan lipid, kemudian lipid tersebut menghasilkan biodiesel. “Mikro Alga itu seperti yang kita liat di akuarium atau kolam. Dia warnanya hijau, karena tidak dibersihkan berminggu-minggun atau berbulan-bulan,” terangnya saat ditemui suaka di ruang kerjanya, Senin (28/3)

Menurut dia, yang berwarna hijau itu bukanlah lumut seperti yang diketahui orang pada umumnya, melainkan dalam ilmu biologi disebut mikro alga. Mikro alga tergolong ramah, karena ia dihancurkan oleh alam dan tidak menyisakan limbah atau polutan. Sehingga, ia akan kembali ke alam dan akan betumbuh kembali dan produktifitasnya pun sangat tinggi.

Dengan penuh semangat Agus menjelaskan bagaimana pengolahan mikro alga hingga menjadi biodiesel. Langkah awal adalah membudidayakan mikro alga itu sendiri. Terdiri dua cara, pertama dengan sistem terbuka, yaitu dengan membuat kolam tetapi jangan terlalu dalam, karena cahaya matahari harus masuk mengenai sel-sel mikro alga. Kedua, dengan sistem tertutup, yaitu dengan fotobioeraktor atau tempat yang dirancang khusus untuk menumbuhkan mikro alga.

Jika sudah dikultur maka dilakukan pemanenan. Setelah dipanen akan diambil biomassanya kemudian akan diekstrak lipidnya hingga menghasilkan oil. Tetapi oil tersebut tidak bisa langsung dijadikan bahan bakar, melainkan harus diubah menjadi biodiesel melalui proses Transesterifikasi (pertukaran antara alkohol dengan suatu ester-Red). Sehingga dari lipid itu akan berubah menjadi biodiesel yang siap digunakan untuk kendaraan bermotor. “Sebenernya ringkas, hanya saja mungkin proses kultur, ekstraksi, pelarutan dan sebagainya mungkin orang mikir aduh mahal ya, padahal tidak,” Jelasnya.

Agus mengaku bahwa Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan energi tersebut. Saat ini, ia bersama mahasiswa-mahasiswa di jurusannya sedang meneliti mikro alga ke arah obat-obatan, untuk menyembuhkan penyakit seperti diabetes, katarak dan jerawat. “Karena kandungan antioksidannya sangat tinggi. Jadi bisa melawan penyakit-penyakit itu.”tutupnya

Diakhir perbincangan, ia menyayangkan sikap pemerintah yang belum sadar akan potensi yang dimiliki Indonesia. Padahal sudah ada para ahli yang siap mengembangkannya, salah satunya ada di kampus UIN SGD Bandung. Taiwan, Amerika, Israel dan Jepang adalah negara yang sudah menggunakan energi alternatif biomassa. Meskipun begitu, ia sadar bahwa dalam membuat pabriknya terbilang mahal dan Indonesia dinilai belum bisa untuk merealisasikannya.

Seperti yang dilansir dari katadata.com salah satu penghambat dikembangkannya energi alternatif ialah subsidi BBM yang masih tinggi. Jika harga BBM dinaikan, gas alam sangat potensial untuk dikembangkan. Di Indonesia cadangan minyak hanya tinggal 3,7 miliar barel, namun Indonesia di urutan ke-16 negara dengan harga BBM termurah sedunia. Bahkan lebih murah dari negara kaya minyak, seperti Irak dan Khazaztan.

Laman: 1 2 3 4

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas