Lintas Kampus

BEM Telkom dan ITB Bantah Terima Uang dari Jokowi

Bem Telkom

Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KEMA Telkom University Aidil Afdan Panangrang saat ditemui Suaka setelah acara Talkshow ‘Apa kabar gerakan mahasiswa?’ di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Sabtu (23/5/2015). (Robby Darmawan/ Suaka)

SUAKAONLINE.COM, Bandung – Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KEMA Telkom University Aidil Afdan Panangrang, membantah isu menerima uang saku Rp 50 juta dan tiket perjalanan ke luar negeri usai memenuhi jamuan makan malam dari Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/5/2015) lalu.

“Kalau memang ada itu saya adalah orang yang paling marah. Saya tegaskan tidak ada apa-apa yang diberikan (Jokowi-Red), hanya makan malam,” ujarnya saat ditemui Suaka setelah acara Talkshow ‘Apa kabar gerakan mahasiswa?’ di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Sabtu (23/5/2015).

Namun dirinya tidak bisa menjamin seluruh BEM yang datang tidak menerima uang. “Mungkin itu oknum, tapi saya tidak tahu. Yang jelas Telkom tidak menerimanya,” tegas Aidil.

Senada dengan Aidil, Ketua BEM Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Pramadya Garry Hanantyo juga membantah isu tersebut. “Jangankan dapet Rp 50 juta, dapet Rp 5 ribu saja kami tidak terima,” ujar Garry di tempat yang sama.

Dalam pertemuan tersebut menurut Aidil seluruh BEM yang datang menyampaikan aspirasinya satu persatu. Diantara tuntutannya yaitu menolak kenaikan harga BBM, nasionalisasi lahan Mahakam dan Freefort, serta pembatasan kuliah lima tahun.

Aidil menyesalkan jawaban Jokowi yang terkesan normatif. “Tanggapan beliau masih normatif. Sebetulnya kami ingin adanya kebijakan langsung dari Presiden, namun beliau hanya meminta maaf dan dukungan dari semua pihak,” kata Aidil.

Sementara itu, Ketua BEM-U KBM Universitas Lampung yang merupakan Koordinator Pusat Aliansi BEM se-Indonesia Ahmad Khairudin Syam memilih untuk tidak menghadiri undangan tersebut.

Seperti yang dilansir dari laman kabarkampus.com, Ahmad ingin diskusi yang besifat terbuka. Menurutnya undangan tersebut disinyalir berhubungan dengan rencana unjuk rasa yang akan digelar mahasiswa seluruh Indonesia.

“Terserah mau makan malam bentuknya bagaimana. Kami tidak mau publik menilai BEM sudah disuap dengan makan malam,” tegasnya.

Sebelumnya, di media sosial beredar foto pimpinan BEM se-Indonesia dan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Beredar pula kabar BEM yang datang mendapat uang saku RP 50 juta dan tiket liburan ke luar negeri.

Reporter : Robby Darmawan

Redaktur: Isthiqonita

6 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas