SUAKAONLINE.COM – Dibukanya pendaftaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler Moderasi Beragama sejak tanggal 6 Juni lalu, berujung sikap protes yang dilakukan oleh mahasiswa. Pasalnya mereka yang sudah memilih lokasi saat pendaftaran menjadi tidak sesuai dengan yang dipilih. Mahasiswa yang mengeluhkan kesalahan sistem tersebut, kemudian mulai mendatangi Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) hingga hari ini, Selasa (6/13/2022).
Salah satunya mahasiswa Hukum Keluarga Islam semester enam, Fauza, memilih lokasi Pangalengan berubah ke daerah Subang. Ia mengatakan mahasiswa yang lokasinya dipindahkan memilih strip (-) saat pendaftaran dan sebelumnya tidak mengetahui jika keterangan tersebut diperuntukkan bagi KKN Kolaboratif Dalam Negeri. Tetapi hal itu tidak pernah disosialisasikan oleh pihak LP2M sendiri.
“Sosialisasi KKN itu tidak efektif sebab pihak LP2M sebagai penyelenggara mensosialisasikan sambil mengambang-ambang. Soal tempat pun belum fiks (fiksasi -red), padahal mahasiswa sudah menganggap apa yang tertera dalam Petunjuk Teknis (Juknis) KKN sudah final. Ketika terjadi kekeliruan malah menyalahkan sistem, karna kalau LP2M-nya siap maka sistemnya juga siap,” ujarnya saat ditemui Suaka, Senin (12/6/2023).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pelayanan Kepada Masyarakat (PKM) UIN SGD Bandung sekaligus Ketua Penyelenggara KKN 2023, Aep Kusnawan mengatakan penempatan wilayah memang dipercayakan kepada sistem yang ada di Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD). Hal ini tak terlepas dari evaluasi KKN di tahun sebelumnya. “Maka untuk mengurangi keterlibatan itu kita percayakan kepada sistem yang mudah-mudahan keterlibatan orang-orangnya menjadi lebih sedikit,”
“Mungkin tidak setiap harapan menjadi kenyataan, kita tidak menganggap penyelenggaraan ini sempurna. Yang saya coba kedepankan bahwa penyelenggaraan KKN harus tetap terlaksana, terlepas dari substansi mahasiswa mengenai kelompok ataupun lokasi,” tanggapannya ketika ditemui pihak Suaka, Senin (12/6/2023).
Solusi yang ditawarkan oleh pihak LP2M sendiri terletak pada tiga hal. Pertama, akan mempelajari masukan yang sudah diberikan. Kedua, menginventarisasi di mana letak keberagaman. Dan terakhir, akan dianalisa kembali jika masih bisa terakomodir atau tidak sebab keterbatasan kuota dan sebagainya.
Penetapan lokasi dan kelompok KKN dalam bentuk final memang akan ditentukan hari ini, Selasa (13/6/2023). Fauza sebagai perwakilan dari mahasiswa yang akan melaksanakan KKN tahun ini berharap solusi yang bisa diterima oleh kedua belah pihak, baik itu dari mahasiswa dan juga pihak penyelenggara KKN Moderasi Beragama.
Menurutnya, hal ini memang bersifat tidak adil sebab sejak awal sudah berjibaku dalam pendaftaran yang sempat membuat website resmi KKN 2023 lambat untuk diakses. “Harapan bisa memberikan yang terbaik, misal dikembalikan ke tempat awal memilih atau disediakan kembali tempat bagi mahasiswa yang terpental,” pungkasnya.
Reporter: Fauqi Muhtaromun Nazwan/Suaka
Redaktur: Mohamad Akmal Albari/Suaka