SUAKAONLINE.COM, Infografis – Secara mengejutkan pada tahun 2023 negara-negara besar seperti Saudi Arabia, Mesir, dan beberapa negara lain resmi bergabung dengan BRICS. Bertambahnya beberapa anggota tersebut jelas memperbesar kekuatan koalisi ekonomi tersebut di panggung dunia. Dengan premis itu muncul pertanyaan apakah BRICS akan mengancam ekonomi Amerika Serikat dan beberapa negara barat lainnya lainnya?
Ekonomi Amerika Serikat akan terganggu jika dolar tidak lagi dipakai sebagai mata uang untuk perdagangan oleh berbagai negara di dunia. Pasalnya, Amerika Serikat selalu mendapat bagian dari setiap transaksi yang menggunakan mata uang negara mereka. Adanya mata uang BRICS diyakini akan menurunkan ketergantungan terhadap dolar. Imbasnya, pendapatan Amerika Serikat juga akan otomatis menurun.
Namun sejauh mana wacana ini dibahas? Dilansir dari reuters.com wacana mata uang tunggal BRICS ini pertama kali diusulkan oleh Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva pada perkumpulan BRICS di Johannesburg. Faktanya, rencana mata uang tunggal belum masuk ke dalam agenda serius BRICS. Bahkan, beberapa petinggi BRICS belum membenarkan adanya rencana pembuatan mata uang tersebut.
Disisi lain, upaya mewujudkan mata uang tunggal ini masih jauh dari kata realita. Pasalnya banyak tantangan yang harus dihadapi BRICS dalam mewujudkan hal tersebut. Seperti, menyatukan sistem perbankan, memiliki kesatuan kebijakan fiskal, terlebih BRICS harus memiliki satu bank sentral yang belum tahu mau ditempatkan di negara mana.
Meskipun belum terlihat progress signifikan, mengenai perkembangan mata uang BRICS ini bukan berarti usaha untuk menyingkirkan Dolar AS terhenti. Salah seorang anggota majelis federal Rusia, Alexander Babakov mengatakan bahwa langkah pertama untuk mewujudkan mata uang tunggal adalah transisi kepada kesepakatan mata uang nasional. Baru setelahnya menyediakan sirkulasi untuk mata uang baru.
Media Internasional Al Mayadeen English menyebutkan bahwa Babakov tidak memungkiri adanya kemungkinan satu mata uang tunggal. Mata uang ini akan dijamin tidak hanya dengan emas melainkan dengan elemen langka seperti minyak bumi. Usaha lain juga diperlihatkan oleh China dan Brazil. Kedua negara tersebut telah menyepakati untuk tidak lagi menggunakan dolar dalam transaksi kedua negara.
Akhirnya, rencana mengenai mata uang tunggal BRICS masih menyisakan pro dan kontra. Namun, perlu diingat bahwa segala kemungkinan masih bisa terjadi kedepannya. Terlebih pihak BRICS masih memiliki niat untuk memperlebar kemitraannya dan masih akan mengadakan pertemuan pertemuan tingkat tinggi yang mungkin melahirkan terobosan yang dapat berpengaruh secara signifikan terhadap peta geopolitik internasional.
Sumber: reuters.com, omfif.org, dan english.almayadeen.net
Peneliti: Faiz Al Haq/ Suaka
Redaktur: Nisa Nurul Khaida/ Suaka