Buletin

Buletin Momentum Edisi September 2005

Buletin Momentum Edisi September 2005

Editorial

Melahirkan Generasi Cak Nur

momnetum-edisi-september-2005Tantangan abad sekarang ini adalah perang pemikiran, pemikiran dapat kita tuangkan dalam sebuah buku melalui pena. Meurut Plato, “pemikiran seseorang tersekam diujung pena”.

Kita dapat membaca pemikiran seseorang melalui sebuah buku yang dibuatnya. Antara pemikiran dengan buku adalah sesuatu yang saling melengkapi, dari itu kita memuat gagasan dan ide kita lewat sebuah buku.

Pemikiran juga dapat dijadikan sebagai senjata, selain itu juga kita dapat menyerang lewat ggagasan yang kita usung. Sehingga dapat mempengaruhi orang yang membacanya.

Pemikiran berkaitan erat dengan Intelektual, karena tidak ada istilah intelektual tanpa pemikiran. Contoh seperti Almarhum Cendikiawan kita, Nucholis Madjid, beliau adalah serang intelektual Islam, beliau dikatakan sebagai kaum intelektual karena pemikirannya yang kritis terhadap fenomena sosial dan itu tertuang dalam karya-karyanya (buku).

Selain itu, Almarhum Nurcholis Madjid juga adalah seorang mahasiswa yang peka terhadap lingkungan sekitarnya, dia juga aktif diorganisasi kemahasiswaan waktu itu.

Bahkan Nurcholis Madjid dikatakan sebagai “Natsir Muda” karena pemikirannya hampir sama dengan Natsir. Sebagai geneasi muda, kita merasa kehilangan seorang Intelektual dan juga mahasiswa yang identik dengan dunia Intelektual.

Baru-baru ini, kampus kita mengadakan penerimaan Mahasiswa Baru, mereka adalah calon-calon Intelektual bangsa ini. Namun, mereka juga perlu diperkenalkan Dunia Mahasiswa, bahwaa dunia Mahasiswa itu seperti apa.

Ta’aruf sebagai ajang penerimaan Mahasiswa baru, setidaknya dapat memberikan pengenalan pada mahasiswa baru tentang dunia Mahasiswa dan mengantarkan gerak pemikiran mereka dari SMA ke dunia Mahasiswa yang identik dengan intelektual.

Penyelenggaraan Ta’aruf yang diadakan setiap tahunnya diharapkan tidak hanya sebatas penyelenggaraan saja yang bersifat ceremonial, tetapi Ta’aruf sebagai pengenalan Mahasiswa baru dalam bidang Intelektual seperti Cak Nur. [Redaksi]

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas