SUAKAONLINE.COM — Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menghadiri acara Ta’aruf Orientasi Pengenalan Akademik 2014. Bertempat di Aula Utama UIN SGD Bandung, Dedi menyampaikan pemikirannya tentang pendangan muslim terhadap kebudayaan Islam.
Selain soal kebudayaan dan Islam, Dedi juga menyampaikan pandangannya ihwal pentingnya mengangkat budaya lokal, terutama kebudayaan Sunda. Ia menjelaskan saat ini budaya lokal sebagai kekuatan bangsa Indonesia tidak lagi menjadi kebanggaan. Justru kalah oleh budaya asing akibat modernisasi yang salah kaprah.
“Kita seringkali lupa kita ini berasal dari mana dan akan kembali kemana. Kita berbeda dengan negara lain,karena Indonesia harus berubah, jangan berkiblat pada negara lain,” papar Dedi dengan berpenampilan khas Sunda, lengkap dengan iketnya itu kepada peserta Ta’aruf, Kamis (28/8/2014).
Pemaparan materi yang berlangsung sekitar 27 menit itu diiringi oleh sorak sorai dan antusias bertanya dari peserta. Mereka begitu antusias dalam mendengarkan setiap materi yang disampaikan Bupati yang banyak membuat terobosan baru di Purwakarta ini.
“Bagus sekali materinya, sangat memotivasi dan sangat kental akan kebudayaan. Jadi kita tidak bisa menyatukan antara syariát Islam dengan kebudayaan. Dan kita harus bisa mengkaji berbagai masalah dengan kebudayaan kita sendiri. Jadi kita harus percaya diri,” tuturmahasiswa baruJurusan Jurnalistik, Hayati Awaliyah.
Sementara menurut panitia acara, dihadirkannya Dedi sebagai pemateri karena mempunyai kedudukan sebagai tokoh budayawan Jawa Barat. “Kabinet kita kali ini pun Kabinet Berbudaya jadi dihubungkan dengan Islam yang berbasis budaya,” jelas ketua bidang acara, Yogi Saputra.
Reporter : Nurufitri
Redaktur : Adi Permana