Olahraga

Diwarnai Walkout, AP Menangi Derbi Fisip dan Melenggang ke Semi Final

Penyerang Sosiologi, Jejen berusaha melewati pertahanan Administrasi Publik dalam lanjutan laga perempat final LSM-AJ 2018, Senin (30/4/2018). Pertandingan sendiri dimenangkan oleh AP dengan Skor 2-0. (Nizar Al Fadillah/ Suaka)

Dalam lanjutan LSM-AJ 2018 dibabak perempat final mempertemukan Andiministrasi Publik (AP) dengan Sosiologi, Senin (30/4/2018) di Lapangan Kampus 2 UIN SDG Bandung. Pertandingan bertajuk Derbi Fisip ini dimenangi AP dengan dua gol tanpa balas. Akhir pertandingan diwarnai walkout yang dilakukan kesebasalan Sosiologi.

Jalannya Pertandingan

AP langsung pengambil inisiatif serangan sejak peluit sepakmula dibunyikan. Belum berjalan dua menit, penyerang AP, Susanto Yusuf langsung mendapatkan peluang dari sisi kanan pertahanan Soiosiologi, namun tendangannya masih melambung diatas mistar gawang. Beberapa menit kemudian, AP kembali mendapatkan peluang dengan memanfaatkan bola mati dari kaki Tommy. Namun sepakan pemain bernomor punggung 8 ini belum menemukan sasaran.

Dalam jalannya pertandingan, AP lebih mendominasi pertandingan dengan berhasilnya skema yang mereka terapkan. Dengan formasi 4-3-3, Trisula AP, Yusuf, Prabu dan Tommy yang disokong oleh gelandang serang, Cecep Fajar sukses membuat lini pertahanan Sosiologi kesulitan. Namun penyelesaian akhir yang buruk masih membuat gawang Sosiologi yang dijaga Khoerul masih perawan. Ini terlihat dari delapan tendangan, tak ada satupun yang mengarah ke gawang.

Sosiologi tak kalah buruknya. Tak bisa keluar dari tekanan membuat skema permaian Soiologi tak berjalan lancar. Dengan skema 3-5-2, dua penyerang mereka, Jejen dan Beta tak mendapatkan banyak peluang karena tersendatnya aliran bola di lini tengah. Taktis, hanya dua tembakan yang dilesakan Sosiologi dibabak pertama dan sama sekali tidak mengancam gawang AP.

Dibabak kedua, jalannya pertandingan masih  didominasi AP. Perbedaanya, Kesebelasan dengan kostum kuning ini bisa memanfaatkan peluang dengan baik. Gol pun tercipta dipertengahan babak kedua lewat sepak pojok. Penendang  sepak pojok, Muzakir Adha berhasil mendaratkan tendangan sepak pojok melengkung dan langsung mengoyak jala gawang Khaerul. Skor pun berubah untuk keunggulan AP, 1-0.

Tertinggal, Sosiologi gencar melancarkan serangan. Digantinya pemain bertahan, Nurdin Suryadi dengan penyerang, Randy Adryan menunjukan usaha Sosiologi untuk menyamakan kedudukan. Sejurus kemudian, Akselerasi Jejen dari sisi kanan hampir mengancam pertahanan AP, namun tak ada pemain yang menyambut umpan tarik Jejen di kotak pinalti. Sosiologi pun kembali mengancam lewat pemain pengganti, Randy Adryan.

Mendapatkan umpan matang, Randy yang berdiri bebas di luar kotak pinalti AP melesekan sepakan keras. Sayang, tendangannnya melambung jauh dari gawang. Asyik menyerang, Sosiologi justru kebobolan di menit akhir.

Menerima umpan dari lini tengah, peneyerang AP, Ibnu sukses memanfaatkan kemelut dimulut gawang. Setelah umpan membentur pemain bertahan Soiologi, Ibnu menyontek bola yang tak bisa diantisipasi Khaerul. Saat kesebelasan AP melakukan selebrasi merayakan gol kedua, Kesebelasan Sosiologi sontak menggeremuni hakim garis disamping lapangan, mengklaim bahwa posisi Ibnu sudah terlebih dulu terjebak posisi offside. Namun protes yang dilakukan tidak mengubah keputusan Wasit.

Merasa dirugikan, pemain Sosiologi pun melakukan walkout. Pertandingan pun tidak dilanjutkan. pemain Sosiologi menuju Bench meninggalkan lapangan pertandingan. Tak lama, Wasit utama, Idan Sutisna meniupkan peluit panjang tanda pertandingan selesai. AP memenangi Derbi Fisip dan sukses melenggang ke babak semi final.

Menyoal Walkout

Menyoal keputusan walkout, Kapten Sosiologi, Abdul Wahid menuturkan pendapatnya. “Seharusnya (posisi Ibnu) itu offside karena posisinya belakang kita, dan ketika melakukan protes ke hakim garis, ia mengatakan bahwa keputusan ini (offside atau tidaknya) yang menentukan adalah wasit utama,” ucapnya dengan nada kesal. Menurutnya, keputusan offside atau tidaknya pemain mutlak adalah keputusan hakim garis, bukan Wasit utama.

Hal senada pun diucapkan oleh Wasit utama, Idan.  keputusan offside seratus persen adalah keputusan asisten wasit. “Tadi, asisten wasit mengatakan (posisi Ibnu) tidak offside,” ucap Idan sesuai pertandingan. Perihal walkout yang dilakukan Sosiologi, Idan mengatakan takkan ada sanksi yang dijatuhkan, “karena (setelah gol kedua) waktu pertandingan memang sudah selesai,” tutupnya.

Kapten AP, Cecep Fajar mengatakan wajar jika kesebelasan lawan melakukan walkout, mengingat tensi pertandingan memang berjalan tinggi (terjadi 18 pelanggaran, dua kartu kuning). Menyoal gol kedua, jika memang posisi Ibnu offside,  keuntungan tetap dimiliki AP. “Bola ada dipihak kita, bola memantul dan itu pelanggaran karena hand,” jelasnya.

Meski tensi pertandingan menengang diakhir pertandingan, tak terjadi bentrok antar pemain maupun supporter kesebelasan masing-masing. Ini jadi apresiasi tersendiri bagi para pendukung yang mencirikan kedewasaanya di lapangan.

Pengulangan Sejarah

Dari hasil ini, AP akan menghadpi Jurnalistik di babak semi final yang dipertandingan sebelumnya sukses mengalahkan Sastra Arab dengan skor 1-0. Pertandingan antara AP dan Jurnalistik seolah mengulang pertemuan mereka di semi final LSMAJ dua tahun silam, yang tentu sulit dilupa.

Selain berjalan ketat (berjalan sampai babak perpajangan waktu), duel dua kesebelasan tersebut pun diwarnai kericuhan. Pertandingan sendiri dimenangkan Jurnalistik dengan skor 2-1. Menariknya, proses terjadinya gol kemenangan Jurnalistik yang dicetak Dicky pada menit 100’, berawal dari sepak pojok yang langsung melengkung ke gawang AP—persis seperti gol pertama AP ke gawang Sosiologi.

 

Reporter : Nizar Al Fadillah

Redaktur : Muhamad Emiriza

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas