Oleh Tina Suhartini
Acara perlombaan untuk menyambut Dies Natalis UIN Sunan Gunung Djati ke-41 menyisakan masalah. Para juara merasa kecewa dengan tidak sesuainya hadiah yang akan diberikan. Pada awalnya, pihak rektorat menjanjikan hadiah berupa trofi, sertifikat, serta uang pembinaan masing-masing Rp.1.500.000 untuk juara pertama, Rp. 1.250.000 untuk juara kedua, dan Rp. 1000.000 untuk juara ketiga.
Melihat hadiah yang menggiurkan tersebut, banyak perserta yang ikut berpartisipasi dengan harapan apabila menang akan mendapatkan hadiah tersebut. Namun, ternyata hadiah yang diberikan pihak rektorat berbeda dengan apa yang mereka janjikan.
“Menurut isu, juara akan mendapatkan uang disamping trofi dan sertifikat,” Ujar Desti, salah satu juara dari Jurusan BSI. Namun, dalam kelanjutannya, para pemenang yang dijanjikan mendapatkan hadiah pada saat Dies Natalis tersebut, urung mendapatkan hadiahnya.
Kecewa dengan hal ini, akhirnya para juara merasa perlu untuk bertindak. Pada 16 April lalu, para juara ini menghadap Irman yang merupakan salah satu dewan juri. Namun, ternyata Irman malah membawa para juara kepada ketua panitia acara, M.Yamin Mahmud, yang juga merupakan kepala Biro A2KPSI. “Hadiah belum diberikan, bukan tidak diberikan,” ujar Yamin.
Menurut Yamin, hadiah tidak diberikan saat Dies Natalis karena suasana saat itu dianggap tidak kondusif. “Kemarin kan ada demonstrasi mahasiswa,” ujarnya.
Mengenai masalah uang pembinaan, Yamin mengatakan bahwa terjadi kesalahpahaman antara panitia dan juara. Yaitu uang pembinaan yang akan diberikan dalam bentuk tabungan adalah hanya sebatas rencana. Saat rencana tersebut diajukan, ternyata pihak bank belum siap dan hanya mampu menyediakan setengah dari jumlah yang diajukan. Namun, mahasiswa menganggap bahwa uang pembinaan tersebut telah ada.
Kata sepakat tercapai antara juara dan panitia setelah para juara dipastikan mendapat uang pembinaan berupa beasiswa. Beasiswa yang diberikan merupakan beasiswa yang diambil dari jatah beasiswa untuk 2000 mahasiswa.
“Hadiah tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Kalo udah dapat beasiswa, gak akan dapat lagi, padahal kan banyak juara yang sebelumnya udah dapat beasiswa,” ujar Mores, mahasiswa jurusan TI yang menjadi juara ketiga Debat Bahasa Arab.
Hal berbeda diungkapkan Desti. Ia mengungkapkan, mahasiswa yang menjadi juara dan sebelumnya mendapat beasiswa, memang tidak bisa mendapat beasiswa ganda. Namun, mahasiswa tersebut akan mendapat beasiswa di periode selanjutnya.
Pada 24 April kemarin, 12 set trofi diserahkan kepada para juara oleh Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir M.Ag. Dalam sambutannya, pihak rektorat menyebutkan bahwa uang pembinaan trersebut akan dikolektifkan sehingga para juara akan mendapat haknya sesuai dengan rencana awal. “Menurut pihak rektorat, juara akan mendapatkan hadiah sesuai rencana awal, yang Juara 1 dapat 1,5 juta,” kata Setiawati, salah seorang Juara.
(Suaka Flash: Fikri, Riza, Tina, Ilma, Firman, Agus, Sindi, Husna)