Kampusiana

HIMAGI UIN Bandung Gelar Talkshow pada pembukaan LKMPN 2023

Para penari melakukan tari jaipong mengiringi pembukaan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian Nasional (LKMPN) di aula Anwar Musaddad, Senin (13/3/2023). (Foto: Rangga Nugraha/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGI) UIN SGD Bandung gelar talkshow dalam pembukaan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian Nasional (LKMPN) 2023, di Aula Gedung Anwar Musaddad, UIN Bandung, Senin (13/3/2023). Acara yang ditujukan untuk anggota Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) dimulai sejak 14-17 Maret 2023.

Talkshow yang bertemakan “Sinyal Bahaya Krisis Pangan” dihadiri oleh 190 delegasi dari berbagai kampus pertanian di Indonesia. Salah satu pembicara dari talkshow, Sekertaris Jendral (Sekjen) Pemuda Tani Indonesia, R. S. Suroyo menyampaikan bahwa momentum menjadi mahasiswa harus digunakan semaksimal mungkin untuk memulai usaha dalam mengembangkan sektor agraria Indonesia.

Kemudian, ia pun turut memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan anak muda enggan menjadi petani. Di antaranya; karena faktor orang tua, pendidikan, dan lingkungan. Dari ketiga faktor tersebut, pria yang kerap disapa Bung itu menegaskan bahwa kuatnya mental para generasi muda berpengaruh pada perbaikan persepsi buruk mengenai profesi petani.

Selain Suroyo, Sekjen ISMPI periode 2016, Ananda Bahri membawakan materi isu mengenai kaitan antara populasi manusia dengan sumber pangan. Ia mengatakan kalau sumber pangan tidak akan berkembang secepat laju pertumbuhan manusia.

Lebih lanjut, Bahri juga menyinggung hubungan antara empat isu global yang saling terintegrasi. Yakni masyarakat, pertanian atau pangan, lingkungan, dan sumber daya. Nantinya, faktor-faktor itu yang secara perlahan akan mengubah pola pikir bahwa petani adalah pekerjaan yang tidak menjanjikan. Karena hal itu akan hilang jika komoditas pangan dimaksimalkan dengan baik.

Di sisi lain, menurut ketua pelaksana LKMPN 2023, Agung menjelaskan bahwa mahasiswa perlu kepekaan khusus terhadap kondisi agraria Indonesia saat ini. “Yang mau kami sampaikan itu, bahwasannya pangan di Indonesia itu masih kurang, ternyata bahaya sinyal-sinyal krisis pangan itu sekarang udah mulai terlihat,” ucapnya saat diwawancarai di tengah acara berlangsung, Senin (13/3/2023).

Agung merasa isu-isu mengenai pangan dan pertanian perlu terus disoroti. Maka, dalam talkshow ini target pasarnya adalah seluruh masyarakat yang memiliki perhatian yang sama di bidang pertanian. “Targetnya itu untuk umum. Untuk oranag yang emang cocok dengan tema yang kita suguhkan,” jelasnya.

Sama halnya yang dirasakan Agung, peserta sekaligus delegasi ISMPI Universitas Winayamukti Sumedang, Kamil turut merasakan pentingnya membuka sudut pandang baru. “Sangat bermanfaat buat yang masih kuliah karena membuka mindset yang tidak cuman di situ aja gitu,” tuturnya.

Reporter: Rangga Nugraha/Suaka

Redaktur: Mohamad Akmal Albari/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas