Kampusiana

HIMASAKI Gelar Webinar Nasional Bahas Vaksinasi Covid-19

Himpunan Mahasiswa Jurusan Sains Kimia (HIMASAKI) Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung menggelar Webinar Nasional melalui Zoom Meeting dan YouTube streaming, Sabtu (29/05/2021). (Rashid Al Raz/Magang)

SUAKAONLINE.COM Himpunan Mahasiswa Jurusan Sains Kimia (HIMASAKI) Fakultas Sains dan Teknologi (SAINTEK) UIN SGD Bandung menggelar webinar nasional melalui Zoom Meeting dan youtube HIMASAKI pada Sabtu, (29/05/2021). Acara ini mengangkat tema “Optimalisasi Vaksinasi Covid 19: Tak Kenal Maka Tak Kebal”.

Acara ini dihadiri oleh 196 Peserta yang terdiri dari Mahasiswa berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia  dan Organisasi Mahasiswa di ruang lingkup UIN SGD Bandung. Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Pelayanan Medis Rs. Sumber Hurip, Eri Juhaeriah yang juga menjadi narasumber dalam webinar ini.

Panitia Webinar Lisa Desri Putri mengatakan tujuan dilaksanakannya acara ini dalam rangka memberikan wawasan serta pemahaman tentang pentingnya vaksinasi yang seringkali dianggap sebagai momok. “Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi kepada peserta yang dari kalangan mahasiswa, umum, siswa, dll, mengenai apa itu Covid, dan apa itu vaksin, juga mengedukasi bahwa kita gak perlu takut untuk di vaksin,” ujarnya saat wawancara via Whats App, Sabtu (30/05/2021).

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Dekan III Fakultas SAINTEK, Aep Saepuloh dan Ketua Jurusan Sains Kimia, Eko Prabowo Hadiantoso. Dalam sambutannya, Aep menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Webinar ini. Menurutnya, tema yang diangkat dalam acara tersebut merupakan salah satu pembahasan yang penting.

“Saya beri gambaran bahwa kegiatan ini sangat penting untuk diadakan karena mengedukasi dan memberikan pencerahan kepada kita semua yang ada disini. Sehingga jangan sampai masyarakat ini terkontaminasi oleh paparan infomasi hoaks tentang Covid-19 dan vaksin,” ujarnya dalam sambutan, Sabtu (29/5/2021).

Dalam forum, Eri Juhaeriah menyampaikan berbagai macam materi. Salah satunya adalah ia mengatakan bahwa vaksin bukanlah obat. “Banyak sekali orang yang menyatakan bahwa vaksin itu obat, padahal vaksin itu bukan obat, vaksin itu pendorong untuk pembentukan antibodi dalam tubuh,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan seseorang yang pernah divaksin bukan berarti dia tidak akan terkena covid 19 atau boleh meremehkan protokol kesehatan yang ada. “Jadi bukan berarti kita merasa kebal, gunanya vaksin adalah untuk mengenalkan kepada si tubuh bahwa ini loh virus itu seperti ini. Jadi si badan sudah tahu bahwa  ketika ada corona yang datang, antibodi sudah kenal dan tahu bagaimana cara meresponnya dan melawannya,” tambahnya.

Kemudian, Erin memberitahu bahwa tujuan dari pemerintah dalam melakukan vaksinasi adalah untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Ini merupakan situasi di mana sebagian masayarakat sudah kebal terhadap penyakit tertentu dengan maksud melindungi masyarakat yang memang belum bisa di vaksin karna alasan usia atau penyakit.

Diakhir, ia menyebut bahwa vaksin aman dan tidak perlu ditakutkan bagi mereka yang sedang stabil secara mental dan fisik. Erin juga melanjutkan dengan menambahkan manfaat vaksinasi. “Karna pada awal-awal sebelum adanya vaksin pasien-pasien yang kena covid-19 hampir tidak lama setelah di rawat itu meninggal. Tapi setelah adanya vaksin ini banyaknya pasien-pasien yang terkena covid-19, hanya gejala-gejala ringan yang muncul,” tutupnya.

Reporter  : Rashid Al Raz/Magang               

Redaktur : Fuad Mutashim/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas