SUAKAONLINE.COM – “Islam memiliki pandangan yang sangat buruk,” ungkap Kai Hafez, profesor dari Universitas Erfurt, Jerman, Rabu (28/10/2015). Pernyataan tersebut menjadi realitas reputasi Islam di Eropa khususnya di Jerman.
Dalam seminar internasional yang bertema “The Image of Islam on Media”, Kai Hafez menyampaikan gambaran reputasi Islam dalam data statistik. Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil survey yang dilakukan olehnya terhadap warga Jerman. Sebagian besar data statistik tersebut menunjukkan tingginya angka pandangan buruk masyarakat Jerman terhadap citra Islam.
Hafez juga memaparkan beberapa sudut pandang dari masalah ini. Masyarakat Jerman yang tergolong muda tidak memilki kecenderungan yang buruk dalam memandang Islam. Sebaliknya, golongan tua masyarakat Jerman justru sangat memandang buruk terhadap Islam. Keterbukaan pikiran para golongan muda menjadi indikator dalam mind set ini.
Kai Hafez menjadi salah satu pembicara dalam seminar yang digelar di aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Ia juga menyampaikan, pandangan buruk tentang Islam tidak hanya berlaku di Jerman saja melainkan terjadi di beberapa negara di Eropa. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat beberapa negara di Eropa memiliki penduduk yang beragama Islam. Realitas seperti ini tentu akan mengintimidasi kaum Islam baik secara langsung maupun tidak.
Sabrina Schmidt, pembicara lain yang juga dari Universitas Erfurt menjelaskan penyebab dari masalah ini. Salah satunya adalah faktor pendidikan. “Sikap terhadap Islam dipengaruhi oleh tingkat pendidikan” ungkap Sabrina, Rabu (28/10). Data statistik yang ia tampilkan menunjukkan seseorang yang berpendidikan rendah akan memandang buruk Islam. Begitu pun sebaliknya.
Selain itu, soal toleransi, sikap, dan apresiasi dalam individu masyarakat Jerman terhadap Islam masih rendah. Belum lagi penyebab general seperti sosial ekonomi, sosial budaya, dan agama menjadi faktor lain. Sehingga, di Eropa sampai dikenal dengan ‘Islam Phobia’ yang diartikan sebagai ketakutan terhadap Islam.
Reporter : Fitriani Utami Dewi
Redaktur :Isthiqonita