Kampusiana

Jawa Barat Jadi Pemilih Terbanyak, 80 Persen Anak Muda di Pemilu 2024

Stafsus Kemenag, Muhammad Nurruzzaman menjelaskan tentang pemilih yang didominasi oleh anak-anak muda pada sosialisasi “Pemilu Pada Pemilih Pemula Mahasiswa” di Gedung Abjan Solaeman, Kampus 1, UIN SGD Bandung, Senin (12/2/2024). (Foto: Mohamad Akmal Albari/Suaka).

SUAKAONLINE.COM – UIN SGD Bandung menyelenggarakan sosialisasi ”Pemilu Pada Pemilih Pemula Mahasiswa” di Gedung Abdjan Soelaiman, Kampus 1, UIN SGD Bandung, Senin (12/2/2024). Sosialisasi dibuka oleh Wakil Rektor III, Husnul Qodim dan mendatangkan pembicara staf khusus Kemenag, Muhammad Nurruzzaman serta Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni.

Dalam wawancaranya dengan Suaka, Husnul menyampaikan bahwa tujuan dalam penyelenggaraan ini yaitu untuk mengedukasi dan memberi pendidikan politik bagi para mahasiswa. Terutama bagi mahasiswa pemilih baru pada Pemilu 2024 yang akan berlangsung 14 Februari 2024 mendatang.

“Meningkatkan partisipasi pemilih pemula, makannya kita undang mahasiswa datang, ada khawatir aja, ini pemilih-pemilih berapa tadi, langsung dicek tadi yang disampaikan moderator tadi. Dan kalau melihat yang tahun 2019 itu kan ada pengguna, tadi sudah dijelaskan sama KPU, ya memang ada Pemilu itu yang tidak peduli, partisipasinya hanya sedikit,” ujar Husul Qodim.

Di sela-sela acara, beberapa mahasiswa menyatakan aksi protesnya dengan membentangkan banner bertuliskan ”Dan Terjadi Lagi Data KPU Bocor #SaveKPU” dan ”Surat Suara Rusak, Sekalian Sama Demokrasinya Ga?” di pembatas pagar lantai dua Gedung Abjan. Menanggapi hal itu, Husnul mengatakan kalau KPU sudah membenarkan tidak adanya kebocoran data. Menurutnya, itu hanya aspirasi dalam demokrasi, jika pun ada kobocoran, dipersilakan untuk crosscheck.

Selain itu, Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni optimis penyelenggaraan Pemilu 2024 akan sukses dengan mayoritas pemilih muda dan turut mengajak peran aktif pemilih dalam pesta demokrasi kali ini. 80 persen pemilih muda di Jawa Barat tersebar dalam 27 kabupaten/kota, 627 kecamatan dan 140.457 Tempat Pemungutan Suara (TPS)

“Data pemilih di provinsi Jawa Barat mencapai 35.714.901 jiwa. Dan menjadi provinsi yang memiliki pemilih terbesar di Indonesia. Serta di Jawa Barat sudah masuk angka 1 juta bagi penyelenggara KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara -red). Dalam angka tersebut sebagian besar dimayoritaskan oleh pemilih muda yaitu sekitar 80 persen,” ujar Ummi Wahyuni.

Ummi juga menjelaskan adanya perbedaan dari Pemilu 2019, di mana panitia KPPS harus menggunakan aplikasi ”SiRekap” untuk membantu proses transparansi dan akuntabilitas atas hasil Pemilu di setiap TPS dengan data yang langsung di input dari TPS. Selanjutnya, rekrutmen anggota KPPS  sekarang dilakukan terbuka yang sebelumnya hanya ditunjuk.

Peserta sekaligus mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam, Anisa Fujawati mengungkapkan Pemilu kali ini adalah Pemilu pertama baginya. “Harapan saya ingin tahu dunia perpolitikan serta lebih melek di dalamnya. Karena tahun ini merupakan pertama kalinya saya mendapatkan hak suara, yang pastinya harus dipertanggungjawabkan segala konsekuensinya agar tidak salah kaprah dan bijak dalam memilih,” kata Anisa.

Reporter: Ghina Auliya Koesdiyanti & Silmi Hakiki/Suaka

Redaktur: Mohamad Akmal Albari/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas