Olahraga

Juara Bertahan Terhenti di Perempat Final

Salah satu pemain Manajemen tertunduk lesu setelah kebesebelasanya kalah 1-2 dari Ilmu Hukum Selasa,(1/5/2018). Sempat terjadi kericuhan antara kedua suporter sebelum pihak keamanan mengendalikan situasi. (Nizar Al Fadillah/ SUAKA)

SUAKAONLINE.COM- Dalam lanjutan LSM-AJ 2018, Juara bertahan, Manajemen ditantang Ilmu Hukum di babak perempat final, Selasa (1/4/2018). Pertandinganpun berlangsung sengit dan penuh jual beli serangan. Meski mendominasi, Manajemen dipaksa menyerah dengan skor 2-1. Dengan hasil ini, Manejemen harus mengubur impiannya untuk mempertahankan gelar juara.

Jalannya Pertandingan

Meski menghadapi juara bertahan, Ilmu hukum tak gentar dan menambak peluang diemas di awal pertandingan. Di menit 3’, pemain depan IH, Ilham mendapatkan ruang kosong dan melesakan tendangan menuju gawang, namun sepakannya masih bisa disapu oleh pemain bertahan Manajemen.

Tak lama berselang, giliran Manajemen yang mengancam gawang IH lewat bola mati. Namun, eksekusi pemain Manajemen membentur pagar betis dan tak membahayakan gawang IH. Lalu, pada menit 8’, lini serang Manajemen kembali mendapatkan peluang emas lewat umpan lambung di sisi kanan, namun, tak ada sundulan kepala penyerang Manajemen yang dapat menjemputnya.

Kemudian, dalam skema serangan balik, IH mendapatkan penalti pada menit 17’. Wasit menunjuk titik putih ketika salah satu pemain bertahan Manajemen dianggap menyentuh bola dengan tangan didalam kotak penalti saat berusaha membuang bola. Eksekutor penalti, Muhammad Rifky sukses menjalankan tugasnya dengan baik. 1-0 untuk keunggulan IH.

Tertinggal, Manajemen semakin menggencarkan serangan secara sporadis dan bertubi-tubi, terlihat bola selalu dikuasi oleh kaki para pemain Manajemen. Namun, sampai babak pertama selesai, Manajemen masih belum bisa memecah kebuntuan.

Di babak kedua, pertandingan sempat memanas ketika pemain IH, Reffy Prayoga mendapatkan kartu kuning kedua setelah bersitegang dengan pemain lawan dan protes berlebihan terhadap wasit. Unggul jumlah pemain, Manajemen tak menyia-nyiakan kesempatan dengan terus menggempur pertahanan IH.

Namun, alih-alih memecah kebuntuan, justru IH yang mampu menggandakan keunggulan. Lewat skema serangan balik, Rifky menerobos masuk dari sisi tengah lapangan dan setelah melewati hadangan bek, Ia sukses menyeploskan gol keduanya ke gawang Manajemen.

Manajemen baru bisa memperkecil ketertinggalan pada menit 47’ lewat sontekan kepala Prananda yang memanfaatkan umpan terukur dari tendangan bebas. Gol Prananda membakar semangat kesebelannya untuk menyamakan kedudukan. Namun meski terus menerus menggempur petahanan IH, hingga peluit panjang dibunyikan, tak ada gol lagi yang tercipta. Skor 1-2 untuk kemenangan IH.

Dengan kemenangan ini, IH melangkah ke semi final dan akan berhadapan dengan Manajemen Dakwah yang dipertandingan sebelumnya mengalahkan Pendidikan Bahasa Inggris dengan skor 1-0.

Manajemen bermain Ciamik, namun IH Lebih Efektif

Manajemen, memang sudah bermain layaknya juara bertahan dengan mendonisi pertandiingan lewat penguasaan bola serta menciptakan peluang. Total, ada 12 tendangan yang dilesakan ke gawang lawan yang 8 diantaranya mengawah ke gawang. Namun, efektivitas menjadi pembeda dalam pertandingan ini.

Sadar jika kualitas Manajemen setingkat lebih baik, IH tak ambil resiko untuk bermain terbuka. Lewat garis pertahanan yang rendah, taktis IH hanya mengandalkan serangan balik dengan umpan-umpan panjang yang dikirim oleh gelandang tengah, Ramdan.

Meski mendominasi, Manajemen tak bisa mendapatkan peluang yang benar-benar emas, karena ketika memulai serangan dengan penguasaan bola, disaat bersamaan, hampir semua pemain IH mundur dan dengan segala cara memutuskan serangan Manajemen tanpa segan (total IH melakukan 8 pelanggaran).

Salah satu pemain Manajemen, Rizky Maruf mengutaran pendapatnya tentang jalannya pertandingan. “Dalam petandingan kita sangat mendominasi, tapi ya bola itu bundar, walau kita menguasi (pertandingan), kemenangan tetap hasil akhirnya,” ungkapnya dengan nada sayu.

Suasana sempat ricuh setelah pertandingan selesai. Tak puas atas kepemimpinan Wasit, salah dua suporter Manajemen masuk ke lapangan dan memprotes Wasit. Keadaan semakin keruh ketika dua kubu suporter ikut masuk ke tengah lapang. Baku hantam tak terhindarkan sebelum diredakan diamankan oleh pihak keamaan dan para kokolot di jurusaan masing-masing.

 

Reporter : Nizar Al Fadillah

Redaktur : Muhamad Emiriza

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas