Kampusiana

Khoirul Anwar : Indonesia Harus Siap di Tahun 2050

Salah satu pencipta jaringan 4G dari Indonesia, Khoirul Anwar tengah memberikan materi dalam Seminar Nasional jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN SGD Bandung di Aula Anwar Musaddad, Sabtu (26/11/2016). Anwar memprediksi akan ada empat permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia yaitu krisis air, bertumpu pada teknologi dan media sosial 2043, komunikasi antar mesin di era 5G di tahun 2020 dan mengontruksi informasi yang saat ini mulai dilakukan di tahun 2016 ini. (SUAKA / Restia Aidila Joneva)

Salah satu pencipta jaringan 4G dari Indonesia, Khoirul Anwar tengah memberikan materi dalam Seminar Nasional jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN SGD Bandung di Aula Anwar Musaddad, Sabtu (26/11/2016). Anwar memprediksi akan ada empat permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia yaitu krisis air, bertumpu pada teknologi dan media sosial 2043, komunikasi antar mesin di era 5G di tahun 2020 dan mengontruksi informasi yang saat ini mulai dilakukan di tahun 2016 ini. (SUAKA / Restia Aidila Joneva)

SUAKAONLINE.COM Seminar Nasional jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN SGD Bandung menghadirkan salah satu pencipta jaringan 4G dari Indonesia, Khoirul Anwar. Pria yang akrab disapa Anwar tersebut mengatakan di masa sekarang Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tahun 2050.

Dalam seminar yang digelar di Aula Anwar Musaddad, Sabtu (26/11/2016) itu, Anwar memprediksi akan ada empat permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia yaitu krisis air, bertumpu pada teknologi dan media sosial 2043, komunikasi antar mesin di era 5G di tahun 2020 dan mengontruksi informasi yang saat ini mulai dilakukan di tahun 2016 sekarang. Munculnya beberapa masalah itu harus mempersiapkan juga kehidupan manusia yang seimbang.

“Sekarang itu semuanya sudah berkembang mengikuti teknologi, manusia sudah hampir lupa dengan alam. Namun empat permasalahan inilah yang di tahun 2050 akan kita rasakan, di mana negara-negara ekuator yang memiliki cukup sumber daya, akan dirampai oleh negara non ekuator seperti halnya Cina dan negara utara lainnya,” jelas Anwar yang sudah 14 tahun menetap di Jepang itu.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa segala permasalahan yang muncul itu disebabkan karena kecanggihan teknologi yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Tak puas dengan jaringan 4G yang berkembang di tahun 2010, di tahun 2020 Indonesia pun akan menyosong teknologi 5G.

“Saya sebagai salah satu orang yang menciptakan 4G itu merasakan sekali dampaknya saat ini, semua orang bekerja melalui teknologi, namun alam tidak lagi diperhatikan. Sebaiknya generasi muda harus kembali ke alam dan mulai menjaga alam agar kita siap untuk menghadapi 2050,” ujarnya.

Adapun beberapa solusi yang ditawarkan Anwar yang kini bekerja di Telkom University ini yaitu harus memperbaiki secara langsung, teknologi untuk kebaikan alam serta harus berani memunculkan ide, terutama di bidang internet yang dimanfaatka dalam bidang riset.

“Intinya, perkembangan teknologi atau percepatan internet tetap dibutuhkan namun harus ada keseimbangan dengan alam. Jangan sampai banyaknya korban yang berjatuhan namun percepatan teknologi harus dibutuhkan. Kita sebagai generasi muda harus menjadi generasi yang berani menciptakan sesuatu yang hebat namun tetap memelihara alam meski tidak 100%,” pungkas Anwar.

Reporter : Restia Aidila Joneva

Redaktur : Edi Prasetyo

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas